HEWAN LANGKA DI INDONESIA memiliki kekayaan alam yang melimpah cerita disebut beraneka ragam fauna yang hanya hidup di Indonesia. Kekayaan keanekaragaman hayati ini sayangnya tidak dimanfaatkan secara bijak sehingga menyebabkan kepunahan dan kematian hewan-hewan langka.
Hal ini terjadi seiring dengan seringnya dilakukan penangkapan dan perburuan hewan secara ilegal. Selain itu, kerusakan hutan yang disebabkan oleh penebangan liar dan pembakaran hutan secara ilegal membuat banyak satwa liar kehilangan tempat tinggalnya.
Dimana membuat jumlah setiap hewan tersebut mengalami penurunan. Apalagi ditambah dengan tingkat kelahiran hewan yang rendah menyebabkan hewan tersebut menjadi langka dan hampir punah.
Keanekaragaman flora dan fauna yang dimiliki oleh Indonesia ini terjadi akibat Indonesia letak geografis Indonesia yang berada pada wilayah peralihan antara Asiatik dan Australis. Akan tetapi terdapat kurang lebih 294 jenis flora dan fauna Indonesia yang termasuk ke dalam daftar spesies yang wajib dilindungi dan terancam punah.
Daftar Isi
Daftar Hewan Langka Di Indonesia
Menurut peraturan pemerintah nomor 27 tahun 1999 mengenai jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Bahwa sebenarnya terdapat ribuan spesies flora dan fauna yang hidup di Indonesia dan terdapat 294 spesies flora dan fauna Indonesia yang tergolong spesies terancam punah dan harus dilindungi.
Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan mengenai 30 spesies hewan yang tergolong langka dan memasuki zona kritis. Sehingga perlu dilakukan bermacam-macam upaya untuk menjaganya dalam area konservasi atau perlindungan satwa.
Sebetulnya tidak terdapat istilah hewan langka akan tetapi ada istilah “hewan yang terancam punah” yang istilah tersebut sudah biasa digunakan oleh sejumlah lembaga atau organisasi konservasi internasional. Contohnya International Union for The Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).
Sebuah lembaga internasional yang bergerak secara aktif dalam menangani berbagai macam permasalahan sumber daya alam termasuk flora dan fauna. Terutama bagi satwa yang sudah masuk dalam daftar terancam punah atau red list of threatened species . Dalam hal ini organisasi tersebut bekerja sama dengan berbagai negara yang ada di dunia.
1. Orangutan Sumatera dan Kalimantan
Kedua jenis orangutan yaitu orangutan Sumatera dan Kalimantan di mana keduanya termasuk spesies yang terancam punah. Orangutan Sumatera adalah jenis yang paling terancam dibandingkan orangutan Kalimantan. Berdasarkan laporan dari IUCN pada 75 tahun belakangan ini populasi orangutan Sumatera Mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar 80%.
Juga terdapat fakta bahwa selama tahun 1998-1999 laju kepunahan tercatat mencapai angka 1000 orangutan per tahun. Sedangkan pada tahun 2004 para peneliti memprediksi bahwa jumlah populasi orangutan di pulau Kalimantan yang berada pada wilayah negara Indonesia dan Malaysia berjumlah kurang lebih 54.000 ekor.
Orangutan Sumatera memiliki kantung pipi yang panjang pada orangtua jantan. Hal ini yang membedakan antara spesies ini dengan orangutan yang hidup di pulau kalimantan.
2. Harimau Sumatera
Sekarang ini total populasi harimau sumatera tidak lebih dari 300 ekor. Karena itu menurut WWF jenis harimau ini merupakan salah satu dari 6 sub spesies harimau yang masih bertahan hidup sampai sekarang ini. Selain itu juga tergolong dalam kategori fauna kritis atau hewan langka yang terancam punah critically endangered.
Ciri khas dari harimau sumatera ialah memiliki warna kulit yang paling gelap dibandingkan semua jenis Harimau yaitu warna kuning kemerah-merahan dan orange tua. Ciri khas lainnya adalah tubuh harimau ini ukurannya cenderung lebih kecil dibandingkan subspesies Harimau yang masih hidup sekarang ini.
Bertambah sempitnya luas tempat tinggal karena pembukaan lahan menyebabkan harimau sumatera sulit untuk bertahan hidup sehingga perlu dijaga dan dilestarikan agar tidak punah.
3. Komodo
Tempat tinggal Komodo Varanus komodoensis di alam liar mengalami penyusutan disebabkan kegiatan manusia. Sehingga organisasi International Union The Conservation Nature and Natural Resources mengelompokkan Komodo sebagai hewan yang terancam punah.
Spesies biawak raksasa ini sekarang mendapat perlindungan di bawah peraturan pemerintahan Indonesia dan sebuah taman nasional. Sebuah Taman Nasional Komodo didirikan dengan tujuan melindungi kelestarian mereka. Tempat tinggal utama kadal raksasa tersebut sekarang ini cuma berada di Pulau Komodo Rinca Flores Gili motang dan Gili dasami di Nusa Tenggara Timur.
Binatang komodo didokumentasikan pertama kali oleh orang Eropa di tahun 1910. Nama binatang pemakan daging ini menjadi begitu terkenal sesudah tahun 1912. Twitter Anthony Ouwens, Direktur museum zoologi di buitenzorg (saat ini Bogor) mengeluarkan sebuah paper mengenai Komodo setelah mendapatkan foto dan kulit reptil ini.
4. Burung Jalak Bali
Jalak Bali ditemukan pertama kali di tahun 1910. Burung ini memiliki nama ilmiah Leucopsar rothschildi yang diambil dari nama Walter rostchild, seorang ahli hewan berkebangsaan Inggris yang menemukan hewan Ini pertama kali. dia juga menjadi orang yang mengumumkan temuannya ke dunia pengetahuan di tahun 1912.
Jalak bali cuma bisa ditemukan di pulau Bali terutama pada area hutan bagian barat. Burung tersebut juga termasuk salah satu spesies khas Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna khas provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik Ini mendapat perlindungan dari undang-undang.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya ancaman kepunahan yang semakin bertambah serius. Kebanyakan kebun binatang besar di dunia menjalankan program pelestarian burung jalak Bali.
5. Badak Sumatera dan Badak Jawa
Badak jawa (rhinoceros sondaicus) dan badak Sumatera (Dicherorhinus sumatrensis) termasuk satwa yang menjadi perhatian bagi pemerintah dan pecinta satwa liar. Badak Sumatera dan badak Jawa merupakan dua spesies dari 5 spesies badak yang masih dapat bertahan hidup dari kepunahan.
Badak lainnya adalah badak India badak hitam Afrika dan badak putih Afrika. akan tetapi kedua jenis Batak ini sudah tergolong dalam kelompok yang terancam atau critically endangered. Status critically endangered ini disematkan kepada jenis badak di Indonesia semenjak tahun 1996.
6. Gajah Sumatera
Gajah Sumatera yang memiliki nama ilmiah Elephas maximus dan seluruh spesies gajah Asia dan sub spesiesnya sekarang ini tergolong ke dalam satwa yang terancam punah. Hal ini berdasarkan daftar merah spesies terancam punah yang dikeluarkan oleh lembaga internasional IUCN.
Hal tersebut terjadi akibat tempat tinggalnya yang semakin menyempit dan perburuan liar yang terus terjadi. Populasi gajah Sumatera semakin hari semakin memprihatinkan. Menurut data yang dihimpun dalam 25 tahun belakangan ini gajah Sumatera sudah kehilangan sekitar 70% habitatnya.
Data juga menunjukkan populasi hewan ini Mengalami penurunan sampai lebih dari setengah dari habitat aslinya. Perkiraan populasi pada tahun 2007 ialah berkisar antara 2400-2800 ekor. Akan tetapi sekarang mungkin sudah menurun jauh dari angka itu. Sebab habitatnya terus mengalami penyusutan dan pembunuhan yang terus terjadi
7. Kanguru Wondiwoi
Ternyata binatang kanguru tidak hanya dimiliki oleh benua Australia saja. Di Indonesia juga terdapat salah satu jenis kanguru yaitu Kanguru pohon wondiwoi merupakan salah satu jenis hewan langka yang hidup di Pulau Papua.
Menurut spesimen yang ditemukan oleh Ernest Meyer, hewan yang mempunyai nama ilmiah Dendrolagus mayri tersebut diprediksi memiliki bobot kurang lebih 9,25 kg. Ciri-ciri lainnya ialah bulunya berwarna hitam dengan beberapa bagian yang berwarna kekuningan.
Pada bagian pantat dan tungkai warnanya kemerahan dengan ekor berwarna putih. Jumlah populasi kanguru pohon wondiwoi memang tidak pernah diketahui secara akurat. Akan tetapi berdasarkan daftar merah yang dikeluarkan IUCN, diprediksi total populasi kangguru jenis ini kurang lebih berjumlah 50 ekor saja.
Hal tersebut yang menjadikan pihak International conservation Nature and Natural Resources mengelompokkan kanguru wondiwoi atau wondiwoi kangaro sebagai critically endangered species.
8. Anoa
Anoa ialah hewan khas Pulau Sulawesi yang bisa dijumpai, khususnya di provinsi Sulawesi Tenggara. Binatang tersebut termasuk binatang peralihan Asiatis dan Australis. Binatang yang dikelompokkan sebagai hewan langka ini telah berada diambang kepunahan semenjak tahun 1960.
Bahkan dalam 10 tahun terakhir populasi Anoa mengalami penurunan yang signifikan. Diprediksi sekarang ini jumlah Anoa kurang dari 5000 ekor di alam liar. Ancaman kepunahan ini tidak terlepas dari kegiatan masyarakat yang sering memburunya.
Biasanya manusia memburu hewan langka ini untuk diambil kulit tanduk serta daging. Secara umum terdapat dua spesies hewan ini, yakni anoa dataran rendah dan anoa pegunungan.
9. Monyet Hitam Sulawesi
Monyet Hitam Sulawesi memiliki nama ilmiah Macaca nigra atau juga dikenal dengan nama monyet berjambul. Hewan ini termasuk salah satu dari beberapa jenis primata yang termasuk hewan langka yang terancam punah. Monyet Hitam Sulawesi ialah satwa khas pulau Sulawesi khususnya di daerah Sulawesi Utara.
Ciri khas yang paling menonjol dari monyet hitam ini ialah jambul yang berada di atas kepalanya. Monyet ini juga memiliki nama lain yaitu Celebes crested macaque, Celebes black ape, Gorontalo macaque, atau Sulawesi macaque. Sedangkan warga sekitar biasa menyebutnya dengan nama Yaki, Bolai, dan Dihe.
Semakin lama populasi monyet hitam Sulawesi semakin langka dan terancam punah. Oleh karena itu International The Conservation Nature and Natural Resources memasukkannya ke dalam daftar merah dengan status konservasi critically endangered.
10. Pesut Mahakam
Ikan Pesut Mahakam atau yang dalam bahasa Latin dikenal dengan nama Orsela brevirostris ialah salah satu jenis hewan mamalia yang dikenal sebagai lumba-lumba air tawar. Hewan ini dinyatakan hampir punah berdasarkan data yang didapatkan di tahun 2007, karena populasi hewan ini hanya tersisa 50 ekor saja.
Hewan langka ini juga berada di urutan tertinggi fauna Indonesia yang terancam punah. Ilmuwan dunia mengelompokkan Pesut Mahakam di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur dalam status sangat terancam punah.
Terdapat banyak aspek yang mempengaruhi populasi pesut seperti menurunnya jumlah pasokan makanan di habitatnya, lalu-lalang kapal ponton di wilayah tempat tinggalnya, dan penggunaan zat beracun oleh nelayan menjadi penyebab menurunnya populasi ikan pesut.
11. Macan Tutul Jawa
Harimau Jawa merupakan hewan yang sudah lama mengalami kepunahan, namun masih ada spesies yang sejenis, yaitu Macan Tutul Jawa. Hewan langka satu ini mempunyai nama ilmiah Panthera pardus melas. Binatang ini merupakan hewan endemik pulau Jawa dadn termasuk ke dalam 9 sub spesies Macan Tutul.
Macan Tutul Jawa ini sudah lama diklasifikasikan ke dalam satwa yang terancam punah atau hewan langka. Terdapat dua varian Macan Tutul Jawa, yaitu Macan Tutul berwarna terang dan Macaan Tutul berwarna hitam yang lebih dikenal sebagai Macan Kumbang. Walaupun memiliki warna yang berbeda kedua Macan ini masih termasuk ke dalam satu sub spesies yang sama.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh International The Conservation Nature and Natural Resources, populasi Macan Tutul Jawa yang masih hidup tidak lebih dari 300 ekor di area tinggalnya.
Dengan membaca artikel ini, penulis berharap banyak orang yang semakin peduli terhadap kelstarian flora dan fauna di Indonesia. Sehingga bisa mengurangi kemungkinan terjadinya kepunahan dan perburuan liar terhadap satwa-satwa yang dilindungi ini. Demikian artikel mengenai hewan langka di Indonesia, semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
Saya suka membaca artikel anda, susah payah mencari topik yang sesuai baru dapat yang sebagus ini.. Kalau berkenan boleh berkunjung ke tempat kami ya gan.
Semoga Binatang langka yang asli Indonesia ini dapat tetap lestari yah.
Waah Perlu kesadaran diri masing-masing ini untuk menjaga supaya jenis hewan ini tidak punya. masyarakat harus bisa bekerjasama
Kita harus menjaga ekosistem hewan, terutama tempat tinggal supaya hewan tersebut tidak kehilangan tempat tinggalnya dan bisa berkembang biak serta mencari makanan. Kalo hewan tersebut kehilangan tempat tinggalnya maka ia juga akan kehilangan nyawanya, karena hewan tersebut tidak bisa mencari makan ditempat tinggalnya dan akan mengalami kematian.
saya suka artikel ini saya pengen melihat binatang itu tapi susah di cari kasian kenapa orang suka memburunya apa salah mereka sebetulnya semua hewan takut sama manusia mereka menyerang untuk melindung kan diri