Reklaktasi adalah sebuah problemmatika yang sering terjadi pada ibu yang sempat berhenti menyusui atau sejak awal memang mengalami kesulitan saat menyusui. Upaya menyusui kembali ini biasa disebut dengan istilah relaktasi.
Ketika seorang ibu berhenti menyusui, maka tubuh akan kehilangan rangsangan untuk memproduksi ASI dan tubuh akan beranggapan bahwa ASI sudah tidak diperlukan lagi. Oleh karena itu, seiring berjalannya waktu produksi ASI akan berkurang dan lama-kelamaan akan berhenti.
Namun, bukan berarti ibu ini tidak dapat menyusui anaknya lagi. Walaupun bukanlah suatu hal yang mudah, melakukannya juga membutuhkan ketekunan. Berikut ada beberapa solusi yang bisa dilakukan ibu untuk relaktasi dan mengembalikan produksi ASI.
Daftar Isi
Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Relaktasi
Setiap orang memiliki tingkatan keberhasilan yang berbeda-beda dalam melakukan relaktasi. Kegagalan relaktasi mungkin saja terjadi. Namun, ada ibu yang berhasil mengeluarkan ASI kembali hanya membutuhkan waktu beberapa hari atau minggu, meskipun juga ada yang lebih dari itu.
Beberapa faktor yang dapat memperbesar kesuksesan ibu menyusui dalam relaktasi:
- Usia bayi masih dibawah 3-4 tahun.
- Support yang besar, baik dari suami, keluarga, atau teman.
- Adanya keinginan yang besar untuk kembali menyusui bayi.
Cara Relaktasi yang Tepat
Bagaimanakah cara melakukan relaktasi yang tepat? simak berikut ini:
Sering Menempelkan Puting ke Mulut Bayi
Cobalah untuk menyusui bayi setiap 2 jam sekali, selama 15-20 menit, walaupun ASI tidak keluar. Semakin sering ibu menempelkan putingnya ke mulut bayi, semakin besar kemungkinan ASI akan kembali mengalir. Apabila bayi belum tertarik untuk menyusui, jangan memaksanya dan coba di jam-jam berikutnya.
Bangun Kembali Kedekatan Ibu dengan Bayi
Selain menempelkan kembali puting pada bayi, ibu juga harus membangun kembali kedekatan dengan bayi. Tidak menyusu dalam waktu lama bisa jadi membuat ibu kehilangan bonding.
Membangun kembali kedekatan dapat dilakukan dengan cara memeluk bayi, memberikan ciuman, serta mendekatkannya pada dada ibu dengan mencoba berbagai macam posisi menyusui.
Sering Memompa Payudara untuk Merangsang Produksi ASI
Memompa payudara dapat dilakukan 3- 4 kali seharin dengan menggunakan pompa maupun tangan. tindakan memompa ini sama dengan saat bayi menghisap puting ibu sehingga dapat merangsang payudara untuk memproduksi ASI kembali.
Melakukan Pijatan Lembut
Bukan hanya dengan memompa payudara ibu, memberikan pijatan lembut pada payudara juga dapat merangsang ASI agar kembali lancar.
Lakukan pijatan dengan gerakan memutar mulai dari pangkal ASI hingga ke ujung puting. Hindari menekan payudara terlalu keras agar kelemjar ASI tidak meradang.
Selain itu pelumas yang bisa digunakan untuk memijat yaitu, minyak zaitun atau minyak esensial yang tidak berbau tajam (menyengat) atau menggunakan handuk hangat agar payudara terasa nyaman.
Meminta Bantuan Suami dalam Relaktasi
Selain melakukan pijat payudara secara mandiri, ibu juga dapat meminta batuan suami. Selain membantu melancarkan sumbatan pada kelenjar ASI, sentuhan suami juga dapat memicu hormon oksitosin.
Hormon oksitosin ini juga biasa disebut dengan istilah hormon cinta. Hormon ini umumnya meningkat jika mendapat rangsangan seksual.
Pendapat para ahli meyakini bahwa hormon oksitosin juga dapat memperbanyak produksi ASI dan membuat alirannya menjadi lebih lancar.
Memperbanyak Minum Air Putih
Saat proses relaktasi ibu juga sebaiknya memperbanyak minum air putih. Selain membuat tubuh tetap segar, air putih juga dapat menjaga suplai ASI.
Tidak hanya saat proses relaktasi berlangsung, selama masa menyusui ibu perlu minum air putih dengan jumlah yang lebih banyak dari hari hari biasa.
Hindari Stress dan Rileks
Tentunya ketika melakukan relaktasi akan memerlukan waktu dan proses. Hal ini tidak bisa terjadi secara instan. Bahkan paling lama ada yang membutuhkan waktu beberapa bulan.
Oleh karenanya, ibu harus bersabar dan tetap rileks dalam menjalani prosesnya. Jangan sampai ibu menjadi stress akibat relaktasi yang tak kunjung berhasil.
Stress hanya akan semakin menghambat kelancaran ASI. Jaga kondisi ibu agar tetap optimis dan berfikiran positif sehingga kondisi emosional ibu lebih terjaga.
Mengonsumsi Makanan Perangsang ASI
Bagian paling penting ketika ingin melakukan relaktasi yaitu merangsang ASI dengan bantuan nutrisi dari dalam dengan mengkonsumsi makanan perangsang ASI, salah satunya buah kurma.
Mengkonsumsi kurma dapat memicu peningkatan hormon oksitosin pada ibu menyusui dan ibu hamil.
Sebagai pendukung ketika melakukan tahapan relaktasi, ibu bisa mengonsumsi nutrisi tambahan seperti susu ibu menyusui dari Anmum Indonesia. Selain rasanya yang enak, susu juga dapat memberi energi bagi ibu, serta memberi nutrisi tamabahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi.