5 Film Masa Kecil – Ada banyak sekali film kartun yang pernah saya lihat ketika kecil. Namun ada beberapa film yang masih terkenang dalam benak saya dan tidak bisa dilupakan hingga sekarang. Kebanyakan dari film-film ini, saya lihat bukan melalui saluran TV di Indonesia, tetapi film yang saya tonton di Jepang melalui kaset atau tayangan TV.
Sebagai informasi, banyak masyarakat Jepang masih banyak yang menggunakan video cassette recorder (VCR) sebagai alat untuk merekam ataupun melihat film pada tahun 1990 hingga tahun 2005. Mungkin bagi kamu pecinta anime, pernah menjumpai adegan pada film pada serial Detective Conan dimana detektif Kogoro Mouri yang menyukai artis Yoko Okino selalu merekam tayangan TV yang menampilkan idolanya tersebut dengan kaset.
Dulu ketika saya tinggal di Jepang, saya juga pernah merekam tayangan TV yang sangat saya sukai dengan VCR. Namun saat ini, alat itu sudah digantikan oleh media penyimpanan lain yang lebih praktis dan murah. Sebagai gambaran, bentuk kaset VCR itu seperti kaset radio tetapi ukurannya lebih besar dan kualitas gambar yang dihasilkan sudah seperti Blu-Ray serta juga sudah bisa mendukung file audio dengan format Dolby Digital dan DTS.
Berikut saya akan membagikan tulisan mengenai film-film yang pernah saya tonton ketika kecil dan yang masih saya kenang hingga sekarang.
Daftar Isi
My Neighbor Totoro / Tonari no Totoro (1998)
Film yang pertama berjudul My Neighbor Totoro atau dalam bahasa jepang judulnya adalah Tonari no Totoro, yang artinya Totoro Tetanggaku. Film ini sangatlah menarik dan gemesin menurut saya.
Apalagi wujud dari makhluk misterius yang bernama Totoro, bentuknya seperti gabungan antara kelinci, kucing dan burung hantu. Bentuk tubuh seperti kelinci, wajahnya seperti kucing dan memilki corak tubuh seperti bulu burung hantu.
Cerita ini berlatarbelakang Jepang pada tahun 1958, sebuah keluarga yang terdiri dari ayah dan dua anak perempuan pindah ke sebuah rumah yang berada di sebuah desa kecil. Dua perempuan ini merupakan kakak beradik yang bernama Satuski dan Mei. Alasan kepindahan mereka dikarenakan sang ibu sedang dirawat di sebuah rumah sakit yang berada dekat dengan daerah itu.
Di rumah baru yang mereka tempati, kakak beradik ini mengalami kejadian aneh, di dalam rumah mereka terdapat sebuah makhluk kecil berwarna hitam yang berjumlah sangat banyak dan akan segera bersembunyi jika terkena cahaya matahari.
Karena takut dan penasaran, akhirnya mereka berdua menceritakan kejadian ini kepada ayahnya, sang ayah mengatakan bahwa makhluk itu bernama Makkuro Kurosuke yang berarti hitam pekat, hal ini karena makhluk ini berwarna hitam pekat dan meninggalkan jejak berwarna hitam seperti debu.
Kejadian selanjutnya adalah dimulai ketika sang adik bertemu dengan makhluk besar yang tinggal di bawah sebuah pohon keramat di tengah hutan. Kemudian sang adik akhirnya memanggil makhluk ini dengan nama Totoro. Ukuran makhluk ini bervariasi. Ada yang berukuran besar seperti raksasa dan ada juga yang berukuran kecil seperti kelinci.
Bersama dengan Totoro, kedua anak perempuan ini mengalami berbagai kejadian yang penuh dengan hal-hal menakjubkan. Kejadian yang membuat terharu dan ada juga kejadian seru dimana diperlihatkan kekuatan-kekuatan mistis yang dimiliki Totoro.
Pinocchio 3000 (2004)
Kisah dari film ini diadaptasi dari kisah klasik berjudul Pinocchio. Didalam film ini, sosok Pinocchio dirubah menjadi sebuah robot berbentuk anak laki-laki. Robot Pinocchio diciptakan oleh Geppeto, seorang ilmuwan yang memiliki ambisi besar untuk benar-benar menjadikan Pinocchio sebagai anak manusia yang sebenarnya.
Namun ambisi Geppeto tidak langsung dikabulkan oleh Sang Peri, diajarkannya terlebih dahulu mengenai perbedaan antara yang benar dan salah. Kebanyakan isi dari film ini menceritakan tentang masalah yang dihadapi oleh Pinocchio ketika bermain di taman bermain Scamboland.
Sebuah taman bermain yang dibuat oleh seorang walikota jahat yang ingin merubah semua anak menjadi robot yang bisa diperintah. Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari film ini, pelajaran tentang cara menghormati orang tua dan selalu mendengarkan semua nasihat-nasihat yang disampaikan oleh kedua ayah atau ibu kita.
Kiki’s Delivery Service / Majo no Takkyuubin (1989)
Kiki’s Delivery Service merupakan sebuah film yang diproduksi oleh Studio Ghibli, sama seperti film My Neighbor Totoro. Dalam film ini diceritakan tentang seorang gadis penyihir yang memulai kehidupan barunya untuk belajar hidup mandiri sebagai seorang penyihir. Nama gadis penyihir ini adalah Kiki, serta ada juga seekor kucing hitam yang selalu menemaninya, bernama Jiji.
Banyak sekali kesulitan yang dialami Kiki ketika menjalani kehidupan barunya di sebuah kota di dekat pesisir laut. Sebagaimana mestinya seorang penyihir, dia juga memiliki kemampuan untuk terbang dengan sapu. Kemampuan ini dimanfaatkannya untuk melakukan pekerjaan mengantar roti pesanan pelanggan. Hal ini dilakukan agar bisa mendapat uang untuk kebutuhannya sehari-hari.
Pesan moral yang bisa kita ambil dari film ini adalah mengenai kemandirian seorang gadis kecil yang berada dalam proses menuju remaja. Sebuah kemandirian yang ditunjukkan dengan berusaha dan bekerja keras mencari biaya hidup sendiri dengan memanfaatkan bakat yang dimilikinya dengan baik.
Spirited Away / Sen to Chihiro no Kamikakushi (2001)
Spirited Away merupakan sebuah kisah seorang gadis beranama Chihiro yang tersesat di dunianya para hantu dan dewa. Diawal cerita, Chihiro sedang melakukan perjalanan dengan ayah dan ibunya menuju rumah barunya. Namun sang ayah berniat mengambil jalan pintas melalui hutan agar cepat sampai di tempat tujuan.
Tetapi, malah tersesat jauh ke dalam hutan dan menjumpai sebuah bagunan berwarna merah yang berbentuk seperti kuil. Karena rasa penasaran akhirnya mereka turun dari mobil dan masuk kedalam bangunan tersebut. Ternyata dibalik bagunan itu terdapat sebuah padang rumput hijau nan luas serta sebuah perkampungan. Namun mereka tidak menjumpai siapa pun disitu.
Karena lelah dan lapar, akhirnya kedua orang tua chihiro mencari kedai makanan dan menemukannya, tetapi tidak ada siapapun di tempat itu padahal terdapat banyak makanan yang tersajikan. Akhirnya, ayah dan ibu Chihiro memakan makanan tersebut, hingga akhirnya mereka berubah menjadi babi.
Beruntung, Chihiro tidak memakan makanan tersebut dan bertemu dengan Haku sehingga dia bisa berusaha mencari cara keluar dari tempat itu dan menyelamatkan kedua orang tuanya.
Pesan moral yang ingin disampaikan oleh pembuat film adalah ingin menunjukkan keprihatinannya terhadap anak-anak dibawah umur yang dieksploitasi dengan dipaksa bekerja mencari uang. Padahal seharusnya anak-anak kecil dapat menghabiskan masa kecilnya dengan bermain.
Castle in the Sky / Tenkū no Shiro Rapyuta (1986)
Film yang terakhir adalah Castle in the Sky yang disutradarai oleh Hayao Miyazaki. Dalam film ini terdapat dua tokoh utama. Seorang anak laki-laki dan seorang gadis perempuan yang memiliki kalung ajaib.
Sang anak laki-laki mempunyai impian untuk menemukan sebuah istana yang terbang diatas langit, hal ini karena ingin membuktikan kebenaran dari cerita ayahnya yang hilang saat berusaha mencari bangunan tersebut. Perjumpaannya dengan seorang gadis yang jatuh dari langit membuatnya semakin mempercayai tentang keberadaan bangunan tersebut.
Perjalanan mereka untuk menemukan istana ini dipenuhi dengan perjuangan dalam menghadapi orang-orang jahat yang berusaha menculik gadis perempuan ini. Orang-orang jahat ini percaya bahwa terdapat harta karun di Istana Langit itu dan kalung yang digunakan oleh gadis perempuan itu adalah kuncinya.