Batuan Beku Pegertian, Macam-macam, dan Gambarnya

BATUAN BEKU – Jika Anda membaca artikel tentang ciri-ciri planet, dapat diketahui bahwa planet Bumi termasuk ke dalam kelompok planet terrestial. Planet terrsetial atau kebumian merupakan planet yang tersusun dari batu-batuan pada permukaannya, ukurannya cenderung kecil, dan memiliki atmosfer yang tipis.

Seperti yang telah ketahui bersama bahwa planet kita memiliki permukaan yang padat yang tersusun dari berbagai jenis batuan. Sehingga bisa dimasukkan sebagai planet kebumian. Selain itu permukaan bumi juga bisa dibagi menjadi dua macam, yaitu permukaan yang berupa daratan dan permukaan yang berupa lautan.

Perlu diketahui juga bahwa sebesar luas permukaan lautan adalah sekitar 70% dan luas daratan 30%. Namun daratan adalah bagian lapisan bumi yang paling mudah diamati secara langsung dan jelas. Sehingga manusia dapat mengetahui dengan cepat dan baik berbagai hal mengenai daratan.

Salah satu hal yang bisa diketahui dengan mengamati daratan adalah kenyataan bahwa daratan tersusun dari berbagai jenis batuan-batuan. Dimana batuan tersebut dibedakan berdasarkan jenis materi penyusun batuan dan proses terbentuknya batuan-batuan tersebut. Diantaranya seperti batuan sedimen, beku, dan metamorf

Daftar Isi

Batuan Beku

Batuan Beku Tonalit
Batuan Beku Tonalit (www.thoughtco.com)

Ilmu yang mempelajari secara khusus berbagai jenis batuan biasa disebut petrology. Kenyataannya bahwa batuan beku sebenarnya telah banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi sebagian besar orang hanya mengetahui cara memanfaatkannya aja.

Hanya sebagian kecil saja yang mengetahui asal usul terbentuknya dan berbagai hal mengenai batuan beku ini. Mudahnya batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari proses pembekuan magma yang keluar dari dalam perut bumi.

Pengertian Batuan Beku

Batuan Beku Obsidian
Batuan Beku Obsidian (thoughtco.com)

Batuan beku atau kerap disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk berasal dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan berasal dari magma.

Berdasarkan teksturnya batuan beku ini mampu dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya mampu dicermati berdasarkan besarnya mineral penyusun batuan tersebut.

Batuan beku plutonik pada umumnya mengalami proses pembentukan yang pembekuan magmanya terjadi dalam waktu lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya cenderung berukuran besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang kerap dijadikan hiasan rumah).

Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya mengalami proses pembentukan yang terjadi melalui pembekuan magma yang terjadi dalam waktu yang lebih cepat. Misalnya terjadi akibat letusan gunung api, sehingga menyebabkan mineral penyusunnya berukuran lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang kerap dijadikan pondasi rumah), dan dacite.

Pengelompokkan Batuan Beku Berdasarkan Tempat Terbentuknya

Klasifikasi Batuan Beku
Klasifikasi Batuan Beku (geologyin.com)

Magma bisa mendingin dan membeku di bawah atau di atas permukaan bumi. Apabila proses pembekuan terjadi di bawah lapisan kulit bumi, sehingga terbentuklah batuan yang disebut sebagai batuan beku dalam atau intrusif, biasanya sering juga dipanggil sebagai batuan beku plutonik.

Sedangkan, bila magma bisa menggapai permukaan bumi sesudah itu membeku, terbentuklah batuan beku luar atau ekstrusif. Penggolongan dilakukan berdasarkan genesa atau tempat terbentuknya batuan beku tersebut.

Pengelompokkan batuan beku ini merupakan klasifikasi tahap awal sebelum melakukan klasifikasi batuan yang lebih spesifik lagi.

1. Batuan Beku Dalam atau Intrusif

Magma yang membeku di bawah permukaan bumi, mengalami pendinginan yang sangat lambat dan dapat mencapai jutaan tahun. Sehingga sangat mungkin tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan prima bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusive.

Tubuh batuan beku dalam memiliki wujud dan ukuran yang bermacam-macam, tergantung pada situasi magma dan batuan di sekitarnya. Magma juga dapat menyusup melalui batuan di sekitarnya atau menerobos melewati rekahan-rekahan pada batuan di sekelilingnya.

Sehingga batuan beku intrusif masih bisa lagi menjadi batuan beku intrusif dalam dan batuan beku intrusif permukaan. Hal tersebut berdasarkan letak setiap lapisan batuan yang diterobosnya, susunan tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu diskordan dan konkordan.

Baca Juga :  Pengertian Budaya Beserta Unsur, Wujud, dan Faktor-faktor yang Berpengaruh

a. Diskordan

Struktur tubuh batuan beku yang memotong lapisan batuan di sekitarnya disebut diskordan. Berikut contoh batuan beku intrusif jenis diskordan:

Batolit, merupakan tubuh batuan beku intrusif yang memiliki dimensi paling besar dibandingkan lainnya. Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan batuan yang diterobosnya. Kebanyakan batolit merupakan kumpulan massa yang berasal dari sejumlah tubuh-tubuh intrusif yang memiliki komposisi agak berbeda.

Perbedaan ini mencerminkan keberagaman magma pembentuk batolit. Beberapa batolit dapat mencapai ukuran yang besar dengan panjang sebesar 1000 km dan lebarnya sebesar 250 km. Dari penelitian geofisika dan penelitian singkapan di lapangan didapatkan bahwa tebal batolit pada 20-30 km.

Proses pembentukan batolit tidak terjadi akibat adanya magma yang menyusup di dalam rekahan, sebab tidak ada rekahan yang ukurannya sebesar batolit. Karena besarnya, batolit mampu mendorong batuan yang di atasnya. Walaupun batuan yang diterobos bisa terdorong ke atas oleh magma yang bergerak secara perlahan, pasti ada proses lainnya yang berpengaruh.

Magma yang naik akan membebaskan fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini dinamakan stopping. Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkan magma yang naik, sehingga mengendap. Saat mengendap fragmen-fragmen ini bereaksi dan lebih dari satu terlarut didalam magma.

Dimana tidak semua magma akan terlarut dan mengendap pada bagian dasar dapur magma. Setiap frgamen batuan yang berada didalam tubuh magma yang udah membeku dinamakan Xenolith.

Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil dibandingkan bersama dengan batolit, tidak lebih berasal dari 10 km. Stock merupakan penyerta suatu tubuh batolit atau bagian atas batolit.

Dyke, disebut pula sebagai gang, merupakan keliru satu badan intrusi yang dibandingkan bersama batolit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang ke dua sisinya sejajar, memotong susunan (perlapisan) batuan yang diterobosnya.

Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi di sekitarnya mengalami erosi, maka batuan beku akan berbentuk agak silindris dan lebih menonjol dibandingkan bentuk permukaan di sekitarnya.

b. Konkordan

Bentuk-bentuk yang sejajar bersama susunan batuan di sekitarnya merupakan ciri-ciri batuan beku intrusif jenis konkordan. Contoh batuan tersebut diantaranya adalah sill, lakolit dan lopolit.

Sill, adalah batuan beku intrusif yang konkordan atau sejajar pada pelapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.

Lakolit, sejenis bersama sill. Yang membedakan adalah wujud anggota atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, anggota bawahnya sama bersama Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, sehingga dapat muncul di permukaan.

Lopolit, bentuknya sama bersama lakolit cuma saja anggota atas dan bawahnya cekung ke atas.

2. Batuan Beku Luar atau Ekstrusif

Batuan ekstrusif adalah batuan yang proses yang terbentuknya terjadi di permukaan bumi. Ketika magma keluar dan mencapai permukaan bumi melalui rekahan atau lubang kepundahan gunung api, maka magma yang keluar sebagai erupsi tersebut akan mengalami pendinginan dan membeku dalam waktu cepat.

Fenomena keluarnya magma melalui rekahan di permukaan bumi biasa disebut fissure eruption. Magma basaltis yang mempunyai viskositas rendah biasanya mampu mengalir disekitar rekahan, sehingga erbentuk hamparan lamparan lava balast atau plateau basalt.

Sedangkan erupsi gunung berapai yang keluar melewati lubang kepundan disebut sebagai central eruption. Selain itu, magma juga dapat mengalir melewati lereng dalam bentuk aliran lava atau keluar bersama semburan gas-gas sebagai piroklastik.

Terdapat berbagai macam lava yang dikelompokkan berdasarkan jenis komposisinya dan tempat terbentuknya. Ketika magma membeku di bawah permukaan air disebut sebagai lava bantal atau pillow lava, nama tersebut diberikan karena lava tersebut terbentuk di bawah tekanan air.

Batuan beku luar termasuk ke dalam kelompok batuan beku afanitik. Dimana batuan tersebut mengalami proses pembekuan yang terjadi di atas permukaan bumi. Selain itu batuan beku luar juga mempunyai berbagai macam struktur yang mampu menunjukkan proses yang terjadi ketika ia mengalami pembekuan.

Baca Juga :  Ukuran Lapangan dan Net Bola Voli Sesuai Standar Dunia

Struktur tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Sheeting joint merupakan struktur batuan beku yang nampak seperti lapisan.
  • Columnar joint merupakan struktur batuan yang berwujud batuan terpisah poligonal atau mirip dengan bentuk batang pensil.
  • Pillow lava merupakan struktur batuan yang wujudnya menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal yang demikian dapat terjadi karena proses pembekuan terjadi di dalam air.
  • Vesikular merupakan struktur batuan yang bentuknya berlubang-lubang, dimana lubang ini muncul akibat adanya pelepasan gas yang terjadi ketika proses pembekuan.
  • Amigdaloidal merupakan struktur batuan vesikular yang berisikan mineral-mineral lain seperti kalsit, kuarsa, atau zeolit.
  • Struktur aliran merupakan struktur batuan yang mineralnya tersusun secara sejajar pada arah tertentu akibat adanya aliran.

Macam-macam Batuan Beku

Macam-macam Batuan Beku
Macam-macam Batuan Beku (physicalgeology.pressbooks.com)

Pada tulisan di atas telah dijelaskan secara detail bahwa batuan beku merupakan batuan yang berasal dari magma yang mengalami proses pendinginan sehingga akhirnya membeku menjadi berbagai macam batu. Di atas juga telah dijelaskan bahwa berbagai hal yang menjadi acuan dalam pengklasifikasian batuan ini.

Agar Anda dapat lebih jelas memahami dan mengenali dengan baik batuan ini, berikut akan kami jelaskan mengenai macam-macam batuan beku yang sering dijumpai. Batuan-batuan tersebut diantaranya adalah batu obsidian, batu granit, batu basal, batu andesit, batu apung, batu dasit, batu diorit, batu peridot, batu gabro, dan batu diabas.

1. Batu Obsidian

Batuan Obsidian
Batuan Obsidian (thoughtco.com)

Batu obsidian merupakan salah satu contoh batuan beku. Batu obsidian ini biasanya juga disebut sebagai batu kaca. Batu obsidian ini memiliki ciri-ciri berwarna hitam ataupun cokelat tua dan memiliki permukaan yang halus dan bisa dibilang mengkilap. Batu obsidian ini banyak dimanfaatkan manusia sebagai alat pemotong dan batu perhiasan yang indah.

Proses terbentuknya batu obsidian terjadi di permukaan bumi dan berasal dari magma yang mengalami pembekuan dalam waktu yang cepat. Karena proses terbentuknya ini yang berada di luar permukaan bumi, maka batu obsidian ini seringkali digolongkan sebagai batuan beku luar atau ekstrusif.

2. Batu Granit

Batu Granit
Batu Granit (geologyclass.org)

Batu granit termasuk merupakan salah satu tipe batuan beku. Batu granit terbentuk atas butiran- butiran yang kasar yang semi berwarna- warni. Disebut semi berwarna warni sebab type batu ini punya warna yang berbeda- beda ada yang berwarna putih dan ada termasuk yang berwarna keabu- abuan.

Batu ini merupakan tipe batu yang kerap digunakan untuk bahan bangunan atau kerap digunakan untuk membangun sebuah gedung. Jenis batuan ini terbentuk sebab terdapatnya magma yang membeku yang prosesnya terjadi di di dalam kerak bumi. Proses pembekuan ini terjadi secara perahan- lahan dan di dalam kala yang memadai lama. Maka dari itu tipe batuan ini termasuk ke dalam tipe batuan beku dalam.

3. Batu Basal

Batu Basal
Batu Basal (pinterest.com)

Batu basal memiliki ciri-ciri berwarna gelap, berat, banyak mengandung besi, sedikit mengandung mineral silika batuan vulkanik, dan umumnya membentuk lempeng samudera pada permukaan bumi. Warna batu ini juga bisa dibilang semi berwarna karena mempunyai warna yang bermacam-macam seperti warna putih dan abu-abu.

Dalam kehidupan sehari-hari bisa kita temukan bahwa batu basal sering dimanfaatkan sebagai bahan bangunan terutama untuk membangun sebuah gedung. Batu basal mengalami proses pembekuan yang terjadi di dalam kerak bumi. Oleh karena itu batu basal ini bisa digolongkan sebagai batuan beku dalam atau intrusif.

Demikian artikel mengenai batuan beku, semoga bisa bermanfaat bagi Anda sekalian. Penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf. Oleh karena itu bila ada kesalahan kami memohon maaf. Salam 🙂

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.