“Hutan & Energi” Tema Hari Hutan Internasional Tahun 2017

fao.org

Hutan memiliki peran yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup flora dan fauna di seluruh dunia. Salah satu fungsi hutan adalah mampu menghasilkan udara segar yang banyak mengandung oksigen yang sangat dibutuhkan seluruh makhluk hidup di muka bumi. Dengan luas hampir sepertiga luas permukaan bumi, kita dapat membayangkan bagaimana pentingnya fungsi hutan sebagai “Paru-paru” bumi.

Kita sebagai bangsa Indonesia harus cukup berbangga hati karena luasnya sumber daya hutan yang kita miliki. Berdasarkan data FAO hutan di Indonesia memiliki tingkat keaneragaman hayati yang tinggi. Sekitar 12 persen spesies mamalia di dunia, dan 7,3 persen spesies amfibi dan kadal dunia ada di Indonesia.

Daftar Isi

Penggudulan Hutan

www.mongabay.co.id

Namun, patut disayangkan kepedulian kita terhadap sumber daya hutan yang kita miliki masih sangat kurang. Berita tentang penebangan liar dan kebakaran hutan sudah sangat sering telinga kita dengar. Bahkan setiap tahun bencana kebakaran hutan akibat pembukaan lahan oleh oknum-oknum perusahan sudah menjadi rutinitas di Indonesia. Dampak yang tidak hanya kita rasakan sendiri, tetapi juga dirasakan oleh negara-negara tetangga.

Sungguh miris kondisi alam di Negeri kita yang kita cintai ini. Menurut catatan Kementrian Kehutanan Republik Indonesia, setidaknya 1,1 juta hektar atau 2 persen hutan di Indonesia berkurang setiap tahunnya. Sebanyak 42 juta hektar dari 130 juta hektar hutan yang tersisa sudah habis ditebang.

Kebakaran Hutan

cikalnews.com

Pada hampir setiap tiba musim kemarau pada setiap tahunnya, hutan-hutan di daerah Jambi, Indonesia selalu dilanda bencana kebakaran hutan.

Pada tahun 2015, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, sekitar 19.528 hektar lahan terbakar di daerah tersebut. Sebesar 13.459 hektar di antaranya adalah lahan gambut yang terbesar di kabupaten Muaro Jambi, Tanjab Timur dan Tanjab Barat. Kira-kira 6.069 hektar lahan terbakar di tanah mineral.

Baca Juga :  12 Tips Cara Melakukan Lifelong Learning

Kejadian ini juga berdampak pada sektor pendidikan. Menurut fakta di lapangan hampir satu bulan lebih kegiatan belajar mengajar di Jambi diliburkan. Bahkan sempat dibuat kelas bebas asap oleh Pemerintah pusat bagi siswa Sekolah Dasar.

Menurut pantauan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Jambi melalui Air Quality Monitoring System (AQMS), Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di kota jambi mencapai nilai 730 yang termasuk dalam kategiori berbahaya. Hal ini baru pertama kali terjadi sejak kebakaran hutan di tahun 1997.

Sejarah Hari Hutan Internasional “International Day of Forests”

www.fao.org

Pada tahun 2012, majelis umum PBB menyatakan 21 Maret sebagai Hari Hutan Internasional. Hari untuk merayakan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya semua jenis hutan. Pada setiap Hari Hutan Internasional, semua negara didorong untuk melakukan upaya-upaya lokal, nasional dan internasional untuk mengatur kegiatan yang melibatkan hutan dan pohon, seperti kampanye penanaman pohon.

Sebuah aksi internasional untuk meningkatkan kesadaran pada setiap kalangan masyarakat dunia untuk meningkatkan pengelolaan yang berkelanjutan, konservasi dan pembangunan yang berkelanjutan semua jenis hutan dan pohon-pohon di luar hutan. Demi kepentingan generasi sekarang dan masa depan.

Tema untuk setiap Hari Hutan Internasional dipilih oleh Collaborative Partnership on Forests. Tema Hari Hutan Internasional pada tahun 2017 adalah Hutan dan Energi.

Energi dan Hutan

yellowpages.com.au

Kayu merupakan sumber bahan bakar pertama kali yang ditemukan manusia. Bahkan hingga kini masih banyak masyarakat yang menggunakan kayu untuk keperluan rumah tangga seperti memasak dan pemanas ruangan. Sampai saat ini kayu masih menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang penting, karena menyediakan energi sebesar 6 persen dari total pasokan energi primer dunia.

Lebih dari dua miliar orang menggunakan bahan bakar kayu, terutama pada rumah tangga di negara-negara berkembang. Hal ini menggambarkan bahwa hanya kalangan tertentu yang bisa mendapatkan sumber energi yang layak dan terjangkau. Keperluan rumah tangga seperti memasak dan memanaskan menggunakan kayu mempresentasikan penggunaan sepertiga dari total energi terbarukan di dunia, menjadikan kayu menjadi sebagai sumber energi yang di akui keberadaanya.

Baca Juga :  Pengertian Ekosistem, Beserta Jenis-jenis dan Komponen Penyusunnya

Solusi Penggunaan Kayu Sebagai Sumber Energi

berkeleyenergysymposium.com

Hari ini, sumber daya kayu masuk ke dalam tingkatan yang lebih tinggi dan penting dalam keterkaitannya dengan perubahan iklim dan kebutuhan akan energi yang aman untuk digunakan. Penggunaan kayu sebagai sumber energi dianggap sebagai sumber energi yang baik dan ramah lingkungan. Namun, hal baru akan terjadi jika syarat-syarat dibawah ini terpenuhi:

  1. Kayu berasal dari sumber yang di kelola secara berkelanjutan (hutan, pohon di luar hutan, dll).
  2. Digunakan secara tepat dengan memperhatikan parameter sumber bahan bakar (kandungan air, nilai kalor, bentuk, dl).
  3. Pembakaran yang efisien dan meminimalkan gas buang di dalam dan luar ruangan.
  4. Penggunaan kayu secara bertingkat atau berurutan. Kayu dimanfaatkan terlebih dahulu sebagai bahan bangunan, perabot rumah tangga, kemudian baru digunakan kembali dan diolah menjadi sumber energi.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.