Persiapan Masuk ke Pondok Pesantren Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Persiapan Masuk Pesantren – Pesantren merupakan tempat yang biasanya dikhususkan bagi orang yang ingin mendalami dan mempelajari ilmu agama. Orang yang pernah atau sedang menuntut ilmu biasanya disebut sebagai santri. Sudah menjadi hal yang umum diketahui oleh masyarakat kita, bahwa ketika menjadi santri otomatis diharuskan untuk tinggal di dalam asrama dan hanya diperbolehkan pulang ketika hari libur.

Oleh karena itu dibutuhkan sebuah persiapan yang matang ketika kita sudah berniat dan ingin belajar di pondok pesantren. Karena, tidak jarang ditemui seorang santri yang merasa tidak betah dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan pesantren sehingga memilih untuk keluar atau pindah sekolah.

Saya sendiri dahulu juga ketika SMP dan SMA juga pernah merasakan menjadi seorang santri.

Pertama, saya pernah menjadi santri di SMP Islam Terpadu Abu Bakar, Yogyakarta (SMPIT ABY). Sekolah ini mempunyai program yang dinamakan boarding school atau sekolah berasrama, yang intinya hampir sama seperti pondok pesantren. Hanya namanya saja yang dibuat agar lebih terlihat modern.

catatanhikmah16.blogspot.com

Selanjutnya yang kedua, saya melanjutkan nyantri di SMA Luqman Al-Hakim, Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya.

Dari pengalaman itu, saya ingin membagikan hal-hal apa saja yang perlu kita siapkan ketika ingin nyantri atau mondok di sebuah pondok pesantren. Memang setiap pondok pesantren memiliki peraturan yang berbeda-beda. Maka dari itu saya akan memberikan hal-hal yang perlu disiapkan masuk pesantren secara umum, karena pada hakikatnya semua pesantren itu sama, ingin agar para santrinya bisa belajar ilmu agama dengan baik.

Daftar Isi

Kesiapan Mental

championsforcommunitywellness.wordpress.com

Persiapan mental juga dibutuhkan jika ingin masuk ke pesantren. Niat untuk masuk pesantren harus diluruskan dan dimurnikan, niatkan untuk mencari ridho Allah SWT, bukan karena yang lainnya. Karena sudah banyak kejadian, santri keluar dari pesantren karena tidak kuat dan tidak betah di pesantren, karena dulu dipaksa oleh orang tuanya untuk masuk pesantren.

Mental orang tua juga perlu dipersiapkan, terutama ibu yang biasanya terasa berat atau belum bisa ikhlas jika ditinggal anaknya belajar. Ridhollahi fii ridhoolwaalidaini yang artinya keridhoan Allah itu tergantung keridhoan orang tua.

Oleh karena itu, bagi orang tua yang masih berat hati ditinggalkan oleh anaknya, cobalah untuk lebih ikhlas dan bersabar agar ilmu agama yang ananda dapatkan bisa menjadi manfaat dan berkah dunia akhirat. 🙂

Yang terakhir, coba diingat kembali bagaimana hubungan ananda dengan keluarga, teman, dan tetangga. Apakah masih ada hubungan yang kurang baik? Jika masih ada, maka cobalah bersillaturahim untuk memperbaiki hubungan terlebih dahulu.

Kesiapan Fisik

positivelifeni.com

Kesiapan fisik berupa kondisi tubuh yang sehat dan antisipasi jika pernah memiliki riwayat penyakit yang serius. Hal ini bisa dilakukan dengan memeriksa kesehatan ke puskesmas atau rumah sakit dan meminta saran kepada dokter terkait kondisi kesehatan kita.

Al Quran

liriklagu-anak.blogspot.com

Barang ini merupakan barang yang wajib dibawa jika ingin belajar di pesantren. Kita pergi ke pesantren dengan tujuan mempelajari ilmu agama yang bersumber dari Al Quran dan Hadist. Masak sih, kita tidak membawa Al Quran, kan nggak lucu banget.

Bentuk Al Quran juga berbagai macam, mulai dari ukuran yang kecil (Al Quran saku) hingga yang berukuran besar. Saran dari saya, jika ingin praktis cobalah untuk membawa Al Quran berukuran sedang yang ada terjemahannya atau juga bisa membawa dua Al Quran yang berukuran agak besar dengan terjemahan per kata dan ukuran kecil untuk hafalan Al Quran.

Baca Juga :  Berbagi Kisah, Tentang 5 Film Masa Kecil yang Tak Terlupakan

Atau sesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan pesantren masing-masing, karena jenis Al Quran yang dipakai kadang-kadang berbeda. Bukan isinya yang berbeda, tapi bentuk dan jenis Al Quran, seperti Al Quran pojok atau tidak pojok, Al Quran Indonesia (tulisannya besar-besar) atau Al Quran Madinah, dan lain-lain.

Baju Muslim atau Jubah

abiummi.com

Biasanya semua santri diwajibkan membawa busana muslim yang akan dikenakan ketika akan melakukan sholat berjamaah di masjid dan ketika belajar pelajaran agama dengan para ustadz atau utadzah.

Putra, santri putra biasanya mengenakan baju muslim, baju koko, jubah dan sejenisnya. Bawalah 4-5 buah baju muslim, agar kira-kira bisa ganti baju setiap 2 hari sekali sehingga tidak perlu terlalu sering mencuci baju.

Putri, santri putri biasanya memakai baju kurung atau berlengan panjang bukan kaos ketika belajar dengan ustad atau ustadzah, ketika sholat tentu saja memakai mukena yang biasa digunakan sehari-hari.

Sarung

hipwee.com

Berikutnya sarung, sudah barang tentu bahwa setiap santri diharuskan menggunakan sarung ketika akan sholat berjamaah di masjid. Hal ini sudah menjadi adat istiadat di seluruh pesantren di Indonesia. Terkadang dalam kegiatan sehari-hari pun, banyak santri yang lebih memilih menggunakan sarung karena lebih adem rasanya daripada harus pakai celana panjang.

Putra, bawalah 3-4 buah sarung agar kira-kira bisa ganti sarung 3 hari sekali dan juga karena sering digunakan sehari-hari sebagai ganti dari celana panjang.

Putri, untuk santri putri bawalah mukena.

Kopiah, Peci, atau Songkok

tokopedia.com

Kopiah biasa digunakan untuk kegiatan sholat, mengaji, dan kegiatan ibadah yang lainnya. Kopiah juga ada berbagai macam bentuk dan warna. Jika bingung untuk memilih jenis kopiah, pilihlah kopiah yang berbentuk atau biasa disebut songkok yang berwarna hitam polos. Sisanya, sebagai cadangan bisa membawa peci atau kopiah berwarna putih polos.

Putra, bawalah kopiah sebanyak 2-3 buah, sebagai cadangan bila kopiah yang kita gunakan rusak, hilang atau kotor. Juga agar lebh bervariasi menyesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan.

Putri, santri purtri membawa jilbab, untuk keperluan sehari-hari dan kegiatan resmi lainnya.

Pakaian Sehari-hari

ezeliving.com

Bawalah pakaian sehari-hari seperti kaos, pakaian dalam, jaket, dan lain-lain.

Putra, bawalah kaos sebanyak 7-8 buah agar bisa berganti-ganti setiap hari, bawa juga pakaian dalam sesuai kebutuhan yang kira-kira cukup digunakan dalam waktu satu minggu.

Putri, bawalah pakaian sehari-hari secukupnya. Jujur saya tidak tahu apa yang biasa dipakai santi putri ketika di asrama. Jadi tanyalah kepada yang lebih tahu.

Celana Panjang

pixabay.com

Biasanya ketika keluar asrama santri diwajibkan menutup auratnya dengan mengunakan celana panjang. Saat kegiatan olahraga atau bermain sepak bola pun juga harus menggunakan celana training panjang tidak boleh menggunakan celana pendek.

Putra, membawa 3-4 buah celana panjang, baik yang berbahan dasar kain untuk kegiatan sehari-hari dan kegiatan formal. Juga bisa membawa celana training untuk kegiatan olahraga. Jangan membawa celana berbahan jeans, karena biasanya dilarang digunakan di pondok. Selain itu nyucinya juga berat.

Putri, membawa rok panjang, karena biasanya santri putri tidak boleh mengenakan celana. Bawa juga celana sebagai dalaman ketika memakai rok dan biasanya boleh digunakan ketika olahraga. Dengan syarat celana harus longgar dan tidak ketat.

Sandal dan Sepatu

flickr.com

Bawalah alas kaki berupa sandal dan sepatu. Biasanya sandal digunakan untuk kegiatan sehari-hari mulai dari ketika berangkat ke masjid, belanja ke toko, makan di warung dan lan-lain. Sedangkan sepatu digunakan ketika kegiatan formal dan sekolah.

Baca Juga :  Travel Surabaya Sidoarjo Pasuruan Probolinggo Situbondo Banyuwangi

Putra, bawalah sepatu sekolah berwarna hitam dan sandal japit yang jangan terlalu bagus, karena barang yang satu ini sangat mudah hilang, meskipun sudah kita beri nama dan ditaruh ditempat tersembunyi sekalipun.

Putri, bawa juga sandal dan sepatu, serta jangan lupa bawa kaos kaki, karena kaki merupakan aurat perempuan jadi kalau keluar dari asrama harus menggunakan kaos kaki.

Perlengkapan Toiletris

ebay.co.uk

Perlengakapan toiletris atau perlengkapan mandi, bawalah gayung, sabun, sampo, odol, sikat gigi, sabun muka (opsional), dan handuk 2 buah. Gayung biasa digunakan sebagai wadah peralatan mandi, kamu juga bisa menggunakan sabun cair atau pun sabun batang sesuai kebutuhanmu. Jika membawa sabun batang jangan lupa beli tempat sabun.

Putra dan putri, barang yang dibawa hampir sama kelihatannya, karena sekali lagi saya tidak tahu.

Perlengkapan Mencuci

persil.com

Jika kamu benar-benar ingin menjadi santri maka kamu harus mandiri dengan cara mencuci pakaianmu sendiri, sehingga kamu juga harus membawa perlengkapan mencuci. Perlengkapan mencuci terdiri dari deterjen, ember, sikat, hanger dan jepitan untuk menjemur, dan pelembut pakaian (opsional).

Putra dan putri sama.

Peralatan Belajar

pixabay.com

Kamu pergi ke pesantren dengan tujuan belajar, jadi sudah menjadi keharusan untuk membawa ala-alat belajar. Seperti halnya di sekolah pada umumnya, untuk membantu proses belajar mengajar dibutuhkan sebuah buku, buku tulis, dan alat tulis.

Bawalah pensil, bolpoin, penghapus, tipp-ex, kotak pensil, buku tulis dan lain-lain. Biasanya dari pihak pondok mengharuskan membawa beberapa buku atau kitab-kitab, maka dari itu kamu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pondok. Misalkan di pondokmu juga ada pelajaran kaligrafi arab, jangan lupa membawa spidol khusus yang digunakan untuk menulis kaligrafi.

Peralatan Tidur

shopback.ph

Menurut sepegetahuan saya, setiap pesantren memiliki fasilitas yang berbeda terkait tempat tidur. Ada yang hanya disediakan kamar sehingga kita harus membawa kasur sendiri. Ada yang hanya menyediakan alas tidur berupa tikar, karpet, atau sleeping bag. Juga ada yang sudah menyediakan kasur. Serta ada juga yang menyediakan kasur sekaligus ranjang tidur.

Paling mewah, setahu saya menyediakan kamar dengan kapasitas satu orang satu kamar dan dengan kasur spring bed seperti di hotel. Ini nyantri apa jalan-jalan, hehehe.

Tapi seyogyanya sebuah pesantren, menuntut santrinya untuk hidup mandiri dan hidup bersahaja, tidak berlebih-lebihan dalam urusan makan dan tidur.

Sebagai saran, coba tanyakan terlebih dahulu kepada pihak pesantren. Kalau di SMPIT Abu Bakar dan SMA Hidayatullah, Surabaya, sudah disediakan kasur dan ranjang tingkat. Jadi saya harus membawa peralatan tidur seperti sprei, bantal dan selimut.

Perlengkapan Makan dan Minum

realhopenow.com

Kalau peralatan yang satu ini juga disesuaikan dengan lingkungan pesantren. Saya ketika nyantri di SMPIT Abu Bakar, disuruh membawa sendok, piring dan gelas. Namun ketika nyantri di SMA Hidayatullah, Surabaya, hanya disuruh membawa gelas untuk minum, karena makanan disediakan di dalam tepak sehingga lebih praktis.

Diberi Nama Agar Tidak Hilang dan Tertukar

mulpix.com

Yang terakhir dan yang paling penting, perlu diingat bahwa di asrama itu berkumpul banyak orang dari berbagai daerah dengan berbagai macam kepribadian. Sebagai upaya untuk menjaga barang-barang kepunyaan kita, tandai atau beri nama semua barang-barang yang kita punya agar tidak tertukar dan hilang.

Demikian sharing saya terkait persiapan masuk pondok pesantren. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.