FUNGSI DARAH – Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah darah, karena bagian paling penting dalam tubuh manusia ini sering kita dengar dan lihat sehari-hari. Darah menjadi begitu penting bagi manusia karena fungsi darah secara umum adalah untuk menjaga agar seluruh anggota tubuh kita dapat bekerja dengan baik.
Karena fungsinya yang begitu penting, maka menjadi sebuah keperluan bagi kita untuk mengetahui dengan baik fungsi dan cara kerja sistem peredaran darah manusia. Kedua materi ini perlu kita ketahui untuk memahami secara menyeluruh peran darah bagi tubuh manusia.
Pada artikel sebelumnya telah kami bahas mengenai sistem peredaran darah pada manusia. Oleh karena itu pada artikel kali ini, kami secara khusus akan membahas fungsi darah manusia. Langsung saja simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Daftar Isi
Apa Itu Darah?
Sebelum membahas fungsi darah alangkah baiknya jika terlebih dahulu kita pahami dulu apa itu yang disebut dengan darah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), darah adalah carian dalam tubuh yang terdiri dari plasma darah, sel darah merah dan putih yang beredar dalam pembuluh darah manusia atau hewan.
Sebagian besar komposisi darah terdiri dari sel darah merah yang memiliki fungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Sehingga darah menjadi salah satu komponen vital pada tubuh.
Lalu apa yang terjadi jika seseorang kekurangan darah? Tubuh orang itu akan lemas karena tidak memiliki cukup asupan oksigen yang berguna untuk menghasilkan energi. Apabila hal ini dibiarkan dan tidak ditangani, kemungkinan paling buruk dapat menyebabkan kematian.
Selain untuk mengangkut oksigen, terdapat banyak lagi fungsi darah yang menunjang keberlangsungan hidup manusia dan hewan. Agar lebih jelas simaklah pemaparan di bawah ini mengenai fungsi darah dan jenis-jenis sel darah.
1. Fungsi Darah – Mengangkut Sari-sari Makanan
Melalui penjelasan mengenai darah di atas kita telah mengetahui bersama bahwa darah merupakan carian yang terus mengalir dalam tubuh. Darah terus mengalir dalam tubuh manusia karena terdapat fungsi darah sebagai alat pengangkut atau transportasi zat dalam tubuh.
Sebagai ala pengangkut darah juga berfungsi mengangkut sari-sari makanan yang berasal dari makanan yang konsumsi. Tentunya makanan yang kita makan tidak langsung bisa diangkut oleh darah, akan tetapi harus melalui proses pencernaan.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diproses oleh sistem pencernaan manusia sehingga akan berubah menjadi molekul kecil (mikromolekul). Makanan yang telah menjadi mikromolekul kemudian akan diserap di dalam usus dan edarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Pada umumnya proses penyerapan makanan ini terjadi di usus halus bagian jejunum dan ileum. Makanan yang telah mengalami proses pencernaan akan masuk ke dalam bagian itu. Ketika proses penyerapan sedang terjadi molekul kecil makanan akan memasuki pembuluh darah kapiler dan getah bening.
Pembuluh darah tersebut tidak langsung mengedarkan makanan ke seluruh tubuh. Akan tetapi akan melewati hati terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar racun dan zat berbahaya dalam darah dapat disaring dan netralkan terlebih dahulu sebelum didistribusikan.
2. Fungsi Darah – Mengangkut Oksigen
Oksigen merupakan komponen yang paling dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup. Tidak terkecuali manusia yang pastinya perlu untuk bernapas sebagai salah satu ciri-ciri makhluk hidup. Kapasitas oksigen yang dibutuhkan oleh setiap orang berbeda-beda tergantung aktivitas yang ia lakukan.
Lalu bagaimana cara kerja darah dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Seperti yang kita tahu bersama bahwa udara masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan diteruskan hingga ke paru-paru. Di dalam organ paru-paru inilah terjadi proses difusi sehingga oksigen dapat masuk ke dalam pembuluh darah.
Udara yang mengandung oksigen akan masuk ke dalam paru-paru. Selanjutnya oksigen akan larut pada lapisan air yang terdapat pada permukaan selaput alveolus. Perlu Anda ketahui bahwa selaput dinding alveolus terdiri dari lapisan epitel pipih yang memiliki tebal sekitar 10 mm.
Oksigen yang terlarut itu kemudian berdifusi melewati sel-sel epitel dan endhothelium kapiler sehingga bisa masuk ke dalam pembuluh darah kapiler. Oksigen kemudian masuk ke dalam plasma darah dan selanjutnya berdifusi ke dalam sel-sel darah merah (eritrosit).
Hal tersebut bisa terjadi karena sel darah merah mengandung hemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen dalam darah. Proses terikatnya oksigen dengan hemoglobin disebut deoksigenasi yang menghasilkan senyawa oksihemoglobin (HbO2).
Oksigen yang dapat berubah menjadi HbO2 kurang lebih sebanyak 97%. Sedangkan sisanya sekitar 2-3% oksigen berada dalam plasma darah yang akan diangkut ke seluruh jaringan tubuh manusia.
3. Fungsi Darah – Mengangkut Air ke Seluruh Tubuh
Perlu diketahui bahwa 55 persen dari volume darah terdiri dari air. Komposisi darah terdiri dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Air dalam darah terdapat dalam plasma darah. Jadi sekitar 90 persen plasma darah adalah air.
Selain air, plasma darah juga mengandung protein dan garam. Sebagai salah satu komponen penunjang kehidupan, air dalam tubuh manusia dialirkan melalui pembuluh darah dan pembuluh kapiler sehingga bisa mencapai seluruh bagian atau organ pada tubuh.
Sebagai gambaran bahwa air adalah komponen utama dalam sel-sel tubuh sekitar 60 70 persen. Sejumlah organ-organ tubuh manusia juga kebanyakan mengandung air. Sebagai contoh paru-paru yang 90 persen terdiri dari air, kulit sebesar 80 persen, dan otak manusia yang 70 persen volumenya terdiri air.
Tercukupinya kebutuhan air dalam tubuh akan membantu mencegah timbulnya berbagai macam gangguan kesehatan. Berikut kami berikan beberapa fungsi air bagi tubuh manusia.
- Menjaga temperatur badan.
- Mempermudah proses pencernaan.
- Sebagai zat pelarut sari-sari makanan dan oksigen dalam darah.
- Membantu kerja sistem metabolisme.
- Menjaga kulit agar tetap lembab.
- Pelumas sendi.
4. Mengangkut Karbondioksida (Oksidasi)
Selain berfungsi untuk mengangkut oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, darah juga berguna untuk mengambil atau mengangkut gas sisa berupa karbondioksida (CO2). Pada saat oksigen digunakan oleh sel, maka sejatinya semua oksigen tersebut telah berubah menjadi karbondioksida.
Sehingga menyebabkan tekanan CO2 di luar sel mengalami peningkatan. Karena tekanan CO2 semakin bertambah menyebabkan gas sisa hasil metabolisme tersebut berdifusi menuju ke dalam pembuluh darah kapiler. Setelah masuk ke dalam aliran darah, selanjutnya sisa oksidasi ini dibawa ke paru-paru untuk dibuang.
Di dalam paru-paru gas karbondioksida akan berdifusi sehingga masuk ke dalam alveolus. Setelah itu gas CO2 akan didorong keluar melewati hidung melalui proses ekspirasi.
Oleh karena itu kita patut bersyukur karena Tuhan telah menciptakan sistem peredaran darah yang sempurna pada tubuh manusia ini. Karena jika gas sisa hasil metabolisme tidak dapat dikeluarkan, maka akan mengganggu kesehatan dan bisa menyebabkan kematian.
5. Mengangkut Hormon ke Tempat Tujuannya
Fungsi kelima dari darah adalah untuk mengangkut hormon ke organ-organ tubuh yang menjadi tempat tujuannya. Hormon merupakan senyawa protein yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Dinamakan kelenjar buntu karena di dalam tubuh tidak terdapat sistem pembuangan hormon.
Hormon yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar dalam tubuh ini kemudian akan diangkut ke tempat tujuannya melalui pembuluh darah. Sebagai contoh hormon antidiuretik (ADH) yang dihasilkan oleh hipotalamus (bagian otak yang berfungsi mengendalikan tubuh) akan dialirkan ke ginjal. Hormon tersebut berfungsi untuk mengatur proses reabsropsi air dalam pembentukan urin.
Hormon sendiri berisi pesan-pesan yang akan mempengaruhi metabolisme sel yang menjadi targetnya. Sehingga ketika hormon tersebut sampai ke tempat tujuannya melalui darah, maka dapat mempengaruhi sintesis protein dan metabolisme sel di tempat itu.
6. Mengangkut Sisa-sisa Metabolisme Sel (Ekskresi)
Tidak semua zat yang diangkut oleh darah termasuk zat yang berguna bagi tubuh. Sebagai contoh pada pembahasan di atas telah juga disebutkan bahwa darah mengangkut karbondioksida yang merupakan zat sisa hasil metabolisme sel.
Selain itu pada sistem ekskresi darah memiliki fungsi untuk mengangkut berbagai jenis zat untuk dibawa menuju ke organ ekskresi manusia. Organ-organ tersebut diantaranya adalah ginjal, kulit, dan hati. Pada organ-organ tersebut akan dipisahkan antara zat yang berguna bagi tubuh dan yang tidak berguna.
Selanjutnya zat-zat tidak berguna tersebut akan dikeluarkan melalui kulit dalam bentuk keringat atau pada ginjal dalam bentuk urin.
7. Fungsi Darah – Menjaga Kestabilan Suhu Tubuh
Darah juga berfungsi untuk menjaga temperatur tubuh kita tetap stabil pada suhu 36 sampai 37 derajat celcius. Dikarenakan suhu tubuh manusia tidaklah dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, akan tetapi oleh sistem peredaran darah.
Hal tersebut dapat terjadi lantaran panas tubuh yang dihasilkan dari proses oksidasi, dapat dialirkan secara baik ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Jadi apabila proses oksidasi bisa berjalan dengan baik, maka energi panas yang dihasilkan dapat disebarkan secara merata ke seluruh tubuh.
8. Membantu Proses Penyembuhan Luka
Dalam darah terdapat komponen yang dinamakan trombosit yaitu salah datu sel darah yang paling berperan dalam pengobatan jika terapat pada kulit ari kita. Saat terjadi luka, trombosit menerbitkan enzim trombokinase yang akan mengganti protrombin menjadi trombin dengan pertolongan vitamin K dan Ca.
Trombin akan mengganti protein darah, yakni fibrinogen, menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin ini berfungsi layaknya jaring-jaring yang memerangkap sel darah merah sehingga dapat berhenti mengalir. Jika saja kepingan trombosit yang terdapat dalam darah jumlahnya sedikit, maka bisa membuat luka itu akan susah diobati.
Hal ini karena di dalam darah tidak terdapat cukup zat yang dapat menutup luka dan membekukan darah tersebut.
9. Fungsi Darah – Membunuh Bakteri atau Kuman
Fungsi darah yang terakhir adalah membunuh bakteri atau kuman yang masuk ke dalam tubuh. Fungsi darah yang satu ini dapat terjadi karena adanya sel darah putih (leukosit) dalam darah. Secara umum leukosit mempunyai ukuran yang lebih besar dari sel darah merah.
Setidaknya terdapat 5 jenis sel darah putih dalam tubuh manusia yaitu limfosit, neutrofil, monosit, basofil, dan eosinofil. Jumlah neutrofil dalam sel darah putih adalah yang paling banyak sebesar 60%.
Fungsi utama dari neutrofil adalah untuk menyerang dan membunuh bakteri penyakit yang masuk ke dalam badan kita. Cara kerjanya yaitu pada awalnya neutrofil akan menyelubungi bakteri dan kemudian akan mengeluarkan zat yang dapa membunuh bakteri.
Jumlah limfosit dalam leukosit kurang lebih 20 sampai 30 persen. Fungsi limfosit ialah memproduksi antibodi sejenis protein yang berguna untuk menyerang bakteri.
Jumlah monosit dalam leukosit kurang lebih 5 sampai 10 persen. Fungsi monosit sama dengan fungsi limfosit yaitu memerangi dan membunuh kuman.
Sedangkan jumlah eosinofil pada sel darah putih kira-kira sebesar 5 persen. Fungsi dari sel darah putih jenis ini adalah menyerang kuman, membuang sisa-sisa sel yang telah rusak, dan mengendalikan jumlah zat kimia yang dikeluarkan ketika menyerang kuman.
Terakhir adalah basofil yang jumlahnya sekitar 1 persen. Fungsi dari basofil adalah mencegah terjadinya penggumpalan dalam pembuluh darah manusia.
Demikian artikel mengenai fungsi darah pada manusia, semoga bida bermanfaat bagi Anda dalam memahami peran penting darah bagi tubuh manusia. Salam.