Distribusi pendapatan (distribution of income) adalah bagian dari pembangunan ekonomi. Istilah ini mengacu pada pembagian penghasilan antar warga negara. Dengan kata lain, pemerataan di suatu negara. Tujuannya adalah untuk mengurangi tingkat kesenjangan yang terjadi di masyarakat.
Distribution of income bertujuan supaya setiap individu di suatu negara bisa menikmati fasilitas tersedia dan mendapatkan penghidupan layak. Hanya saja, mewujudkan distribusi penghasilan yang merata bukanlah perkara mudah. Apalagi, mengingat ada banyak faktor penghambat pemerataan pendapatan.
Daftar Isi
Apa Itu Distribusi Pendapatan?
Secara umum, distribusi penghasilan bisa dipahami sebagai penyaluran pendapatan pada setiap anggota masyarakat dari hasil pekerjaan, niaga, atau jasa. Tingkat pemerataan distribusi penghasilan bisa menjadi sebuah bahan acuan untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat di suatu negara.
Menurut Sukirno (2006), disebutkan bahwa distribusi penghasilan merupakan sebuah konsep yang membahas mengenai penyebaran pendapatan setiap individu atau rumah tangga di masyarakat.
Lebih lanjut, Sukirno juga menjelaskan jika distribusi penghasilan dapat diukur dengan menggunakan dua konsep, yaitu ketimpangan absolut dan ketimpangan relatif.
Pembagian penghasilan yang merata kepada masyarakat memiliki peran sangat penting. Termasuk memberikan kontribusi dalam mendukung terwujudnya perbaikan dan perubahan suatu negara. Misalnya, mengurangi tingkat pengangguran, mengatasi kemiskinan, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Jenis Jenis Distribution of Income
Berdasarkan tujuan analisis dan jumlahnya, distribusi pendapatan dikategorikan ke dalam 3 jenis, yakni sebagai berikut:
- Distribusi Penghasilan Perorangan
Pembagian penghasilan perorangan dapat memberikan gambaran mengenai distribusi pendapatan yang diterima individu, termasuk rumah tangga. Indikator satu ini menjelaskan keterkaitan antar individu dengan nominal total pendapatan yang diterima oleh seseorang.
- Distribusi Fungsional
Jenis ini menjelaskan mengenai pangsa atau target dari distribusi pendapatan nasional atau wilayah negara tertentu yang diterima masing-masing faktor produksi. Sementara itu, pada dasarnya teori distribusi pendapatan fungsional berkonsentrasi pada persentase penghasilan atau upah tenaga kerja secara menyeluruh, bukan sebagai unit terpisah.
- Distribusi Regional
Pemerataan keadilan juga dapat ditinjau berdasarkan distribusi antar daerah atau regional. Indonesia misalnya, distribusi regional bisa terjadi di kabupaten, provinsi, dan pulau.
Beberapa faktor seperti kualitas sumber daya, sumber daya alam, dan ketersediaan infrastruktur dinilai memiliki peran penting dalam terciptanya kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Tujuan Distribusi Pendapatan
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan distribusi penghasilan, Anda juga perlu mengetahui apa tujuan dari penerapan program pembagian pendapatan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Memberikan keadilan dan memenuhi hak seluruh warga negara, yaitu bahwa setiap individu bisa menikmati fasilitas sama.
- Meningkatkan taraf ekonomi masyarakat menuju ke arah lebih baik, sehingga kesejahteraan umum dapat terwujud dengan baik.
- Mendukung pertumbuhan rasa solidaritas sosial tinggi di masyarakat, seperti menyalurkan zakat pada pihak-pihak yang membutuhkan.
- Mengurangi risiko kriminalitas, khususnya tindak kejahatan seperti penipuan, perampokan, dan pencucian uang, karena setiap individu mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.
Indikator Pengukur Distribusi Penghasilan
Distribusi penghasilan dapat diukur menggunakan beberapa indikator, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Distribusi Ukuran
Indikator ini memberikan distribusi penghasilan dengan cara menjumlahkan semua pendapatan tanpa mempertimbangkan sumbernya. Umumnya, pendapatan setiap individu dikategorikan berdasarkan dari total penerimaan. Sehingga dapat diketahui tingkat pemerataan distribusi di setiap wilayah.
- Indeks Rasio Gini
Nilai rasio gini dimulai dari 0 hingga 1 dan umumnya dapat menggambarkan pemerataan distribusi penghasilan secara sempurna. Semakin kecil nilai yang didapatkan, maka semakin kecil pula ketimpangan distribusi. Sebaliknya, semakin tinggi nilai, semakin tinggi tingkat kesenjangan.
- Kurva Lorenz
Indikator Lorenz dapat menunjukkan hubungan kuantitatif perbandingan antara persentase penduduk dan jumlah pendapatan. Indikator ini digambarkan dengan sebuah kurva dengan nominal pendapatan aktual sebagai sumbu vertikal dan penerima pendapatan sebagai sumbu horizontal.
Apabila garis horizontal pada kurva Lorenz semakin jauh, artinya semakin tinggi pula tingkat kesenjangan yang terjadi. Sebaliknya, jika kurva semakin dekat, tandanya distribusi penghasilan semakin merata.
Salah satu contoh paling ekstrim dari ketidakmerataan distribusi pendapatan bisa dilihat pada situasi, dimana seluruh penghasilan hanya diterima oleh satu orang.
- Kriteria Bank Dunia
Indikator pengukur tingkat ketimpangan distribusi penghasilan selanjutnya adalah berdasarkan kriteria Bank Dunia. Menurut Bank Dunia, terdapat sekitar 40% penduduk dengan ekonomi menengah ke bawah memiliki kontribusi besar terhadap keseluruhan penghasilan nasional.
Kriteria yang digunakan oleh Bank Dunia dalam mengatur distribusi penghasilan adalah sebagai berikut:
Angka Penduduk | Nilai dari Keseluruhan Pendapatan Nasional | Tingkat Ketimpangan |
40% | <12% | Tinggi |
40% | 12-17% | Sedang |
40% | >17% | Rendah |
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Distribution of Income
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi distribusi penghasilan, di antaranya adalah seperti di bawah ini:
- Pembangunan infrastruktur tidak merata.
- Inflasi pendapatan uang naik namun tidak diikuti pertambahan produksi barang secara proporsional.
- Pertumbuhan penduduk tinggi sehingga mengakibatkan penurunan pendapatan per kapita,
- Rendahnya tingkat mobilitas sosial.
- Terlalu banyak investasi pada proyek padat modal, sehingga menyebabkan terhambatnya distribusi penghasilan pada pekerja dan berpotensi meningkatkan angka pengangguran.
- Nilai tukar uang menurun, sehingga berdampak terhadap industri dalam negeri.
- Kebijakan pemerintah di substitusi impor yang dapat memberikan imbas pada kenaikan harga produk.
Strategi Pemerataan Distribusi Pendapatan
Jika masih terdapat kesenjangan distribusi penghasilan di suatu negara, maka beberapa cara untuk meningkatkan pemerataan di bawah ini dapat dijadikan sebagai alternatif solusi:
- Menyalurkan Bantuan Sosial
Untuk mewujudkan pemerataan distribusi penghasilan, maka pemerintah dapat menyelenggarakan program bantuan sosial. Hal ini bertujuan untuk membantu masyarakat kalangan bawah supaya memperoleh kehidupan lebih layak.
Beberapa contoh dari program bantuan sosial yang pernah dilakukan pemerintah antara lain adalah, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS) dan Bansos Rastra / Bantuan Pangan Non Tunai.
- Memberlakukan Pajak Progresif
Strategi selanjutnya yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengusahakan pemerataan penghasilan adalah dengan menerapkan pajak progresif. Pemberlakukan pajak progresif dapat mengurangi beban pajak pada masyarakat dengan penghasilan rendah.
Sementara itu, masyarakat berpenghasilan tinggi akan dikenakan pajak lebih besar. Dengan begitu, pemerintah dapat membagi pendapatan secara lebih adil.
- Pemerataan Pembangunan di Seluruh Wilayah
Tidak dapat dipungkiri, bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi ketimpangan di Indonesia adalah karena tidak meratanya pembangunan. Oleh sebab itulah, pemerintah harus segera berbenah. Termasuk mengusahakan pembangunan yang merata pada setiap daerah atau wilayah.
- Meningkatkan Kinerja UMKM
Cara lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemerataan penghasilan adalah dengan meningkatkan kinerja UMKM. Apabila tenaga kerja produktif diserap industri UMKM, maka roda perekonomian di sebuah negara akan lebih cepat mengalami pertumbuhan.
Sejauh ini, pemerintah telah meluncurkan beberapa program bantuan untuk mendukung aktivitas UMKM, seperti BLT UMKM, BUMN, PEN, BT-PKLW, dan sebagainya.Pemerataan distribusi pendapatan di seluruh daerah dapat meningkatkan laju perekonomian. Sebab distribution of income mengindikasikan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Jika semua kalangan dapat mengkonsumsi penghasilannya, maka ekonomi negara akan tumbuh ke arah yang lebih positif.