Bacaan Niat Puasa Rajab, Tata Cara, dan Dalil Kesunnahannya

Sebagai muslim yang beriman melakukan segala jenis amalan sunnah menjadi hal yang diinginkan sebagai wujud rasa cinta kepada Allah SWT. Salah satu amalan sunnah yang sering dilakukan umat muslim adalah puasa rajab. Puasa rajab sama dengan puasa ramadhan dan sunnah lainnya, harus dilakukan dengan niat puas rajab yang baik dan benar dan ditanamkan dalam hati dengan ikhlas.

Meskipun puasa rajab merupakan puasa sunnah yang tidak berdosa jika tidak dijalankan, namun anda tetap harus memperhatikan tata cara puasa rajab yang benar agar menjadi berkah. Berikut ini adalah beberapa hal mengenai puasa rajab yang harus anda ketahui sebelum menjalankannya beserta dengan bacaan doa yang harus anda lafadzkan di malam hari sebelum berpuasa.

Daftar Isi

Pengertian Puasa Rajab

Puasa rajab merupakan puasa sunnah yang dilakukan umat muslim pada beberapa hari di bulan rajab. Hukum dari puasa ini adalah sunnah yaitu bila dilakukan mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak berdosa. Umat muslim dianjurkan melakukan puasa rajab karena puasa sunnah di bulan ini memiliki berbagai keutamaan yang sayang untuk dilewatkan.

Bulan rajab merupakan salah satu bulan mulia yang ada pada kalender islam selain bulan dzulqadah, dzulhijjah, syaban, dan muharram. Sebagai bulan mulia, menambah amalan di bulan ini akan mendapatkan keberkahan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Menurut Imam Royani, bulan rajab merupakan bulan ketiga setelah ramadhan dan muharram sebagai bulan yang lebih utama untuk melakukan amalan sunnah berupa puasa. Sehingga melakukan amalan berupa puasa akan mendapatkan berbagai keutamaan dan keberkahan dalam hidup.

Lafadz Niat Puasa Rajab

Setiap amalan yang kita lakukan baik itu wajib maupun sunnah hendaknya dilakukan dengan niat ikhlas dan dilafadzkan menggunakan lisan dengan benar. Termasuk dengan puasa rajab, niat puasa rajab yang diucapkan dengan baik dan benar serta ditanamkan dalam hati dengan ikhlas akan membawa keberkahan terhadap yang menjalankannya. Berikut ini adalah niat dari puasa rajab di malam hari :

تَعَالَى لِلهِ رَجَبَ سُنَّةِ أَدَاءِ عَنْ غَدٍ صَوْمَ يْتُ نَوَ

Nawaitu Shauma Ghadin ‘An Ada’i Sunnati Rajaba Lillahi Ta‘Ala

Artinya adalah : Aku berniat puasa sunnah rajab esok hari karena Allah SWT

Jika tidak sempat melafaldzkan niat di malam harinya, anda masih bisa melafadzkan di siang hari selama anda belum makan dan minum sama sekali. Karena kewajiban melafadzkan niat puasa di malam hari hanya untuk puasa wajib. Berikut ini bacaan niat puasa rajab jika dilafadzkan di siang hari :

تَعَالَى لِلهِ رَجَبَ سُنَّةِ أَدَاءِ عَنْ اليَوْمِ هَذَا صَوْمَ نَوَيْتُ

Nawaitu Shauma Hadzal Yaumi ‘An Ada’i Sunnati Rajaba Lillahi Ta‘Ala

Artinya adalah : Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT

Dalil Kesunnahan Puasa Rajab

Al quran
newdesign.aboutislam.net

Islam memberikan ruang yang luas untuk semua muslim melakukan berbagai amalan sunnah termasuk puasa. Meskipun setiap amalan dibuka secara luas namun pelaksanaannya tetap harus memperhatikan syariat yang ada. Ada beberapa orang yang berpendapat bahwa puasa rajab tidak diperbolehkan alias bidah karena tidak ditemukan dalilnya secara spesifik.

Bahkan disebutkan bahwa hadist keutamaan puasa yang dilakukan di bulan rajab adalah maudhu dan dhaif. Namun kelemahan dalil tersebut tidak memiliki dampak apapun pada ketidakbolehan puasa yang dilakukan di bulan rajab. Hukum puasa di bulan rajab sebenarnya pernah ditanyakan oleh Utsman bin Hakim kepada Said Ibnu Jubair.

Perbincangan kedua orang tersebut direkam dan dimasukkan ke dalam kitab shahih milik Imam Muslim bin Hajaj. Berdasarkan hadist tersebut, Imam An Nawawi di dalam Al Minhaj Syarah Shahih Muslim berpendapat bahwa hukum puasa rajab adalah sunnah. Hadist yang dikutip oleh Abu Dawud juga menunjukkan anjuran puasa pada bulan haram, sedangkan rajab merupakan bulan haram.

Baca Juga :  Struktur Lapisan Bumi, Beserta Penjelasannya

Pendapat yang beliau kemukakan juga berdasarkan pada hukum puasa itu sendiri yaitu boleh dilakukan kecuali hari-hari yang diharamkan melaksanakan puasa. Hari-hari yang haram untuk berpuasa diantaranya adalah :

1. Puasa di hari raya idul fitri

Idul fitri merupakan hari kemenangan umat muslim di seluruh dunia setelah melakukan puasa ramdhan selama 1 bulan penuh. Berniat puasa di hari raya idul fitri diharamkan, meskipun tidak ada makanan yang bisa dimakan tapi tidak boleh niat untuk berpuasa.

2. Puasa di hari raya idul adha

Umat muslim memiliki dua hari raya yaitu hari raya idul fitri dan hari raya idul adha. Hari raya idul adha jatuh pada tanggal 10 dzulhijah dan di hari tersebut semua umat muslim diharamkan untuk berpuasa. Disunahkan untuk menyembelih hewan kurban berupa kambing, sapi, atau unta sesuai dengan kemampuan dan menyantapnya bersama dengan orang di sekitar lingkungan.

3. Puasa di hari tasyrik

Hari tasyrik merupakan 3 hari setelah hari raya idul fitri yaitu tanggal 11, 12, dan 13 dzulhijah. Abu Hurairah r.a dalam riwayatnya mengatakan bahwa Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengitari seluruh kota Mina dan menyampaikan pesan berupa larangan berpuasa di ketiga hari tersebut karena hari tersebut merupakan hari makan, hari minum, dan hari berdzikir kepada Allah SWT. Jadi di dalam islam 4 hari berturut turut tidak boleh berpuasa pada bulan dzulhijah yaitu pada tanggal 10, 11, 12, dan 13.

4. Puasa di hari sabtu

Hari sabtu menjadi hari dilarang melaksanakan puasa karena hari ini adalah hari dimana umat Yahudi melakukan aktivitasnya. Rasulullah juga melarang puasa di hari sabtu kecuali puasa wajib yaitu puasa ramadhan.

5. Puasa di hari jumat dengan khusus

Umat muslim memiliki pandangan bahwa jumat merupakan hari mulia yang digunakan sebagai hari libur umat muslim sehingga islam melarang berpuasa di hari ini dengan khusus. Jika ingin melaksanakan amalan puasa maka bisa di hari sebelumnya yaitu hari kamis. Puasa di hari jumat tidak dilarang jika dilakukan untuk menunaikan puasa wajib yaitu puasa ramadhan, melakukan puasa ganti yang ditinggalkan di hari ramadhan, dan membayar kafaroh. Puasa sunnah seperti puasa daud, puasa asyura, puasa arofah, dan puasa syawal juga boleh dilakukan di hari jumat.

Jadwal Pelaksanaan Puasa Rajab

bulan sabit
muslimobserver.com

Di dalam Al Quran dan Hadist tidak disebutkan secara jelas kapan waktu yang utama melakukan puasa rajab dan berapa hari harus dilakukan. Namun sahabat Rasulullah memkruhkan untuk melaksanakan puasa rajab satu bulan penuh atau 30 hari seperti ketika kita melaksanakan puasa ramadhan. Namun jika dilaksanakan beberapa hari saja di bulan rajab maka menjadi tidak makruh.

Sayyid Muhamad Az Zabidi ketika membahas mengenai keterangan Ihya Ulumiddin pada karyanya Ithafus Sadatil Muttaqin. Beliau menerangkan bahwa puasa rajab dapat dilakukan beberapa hari saja dengan ketentuan hari yang tidak ditentukan. Meskipun begitu, anda dapat memilih hari sesuai dengan ketentuan hari-hari utama dalam satu bulan atau satu minggu.

Hari utama yang dianjurkan untuk melakukan puasa sunnah yaitu awal bulan, pertengahan bulan, dan akhir bulan. Puasa di awal bulan yaitu pada tanggal 1, 2, dan 3 di bulan rajab. Pertengahan bulan juga disebut dengan ayyamul bidh yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15 di bulan rajab. Sedangkan akhir bulan yaitu pada tanggal 28, 29, dan 30 di bulan rajab.

Sedangkan hari utama dianjurkan melaksanakan puasa adalah setiap pergantian pekan yaitu pada hari senin, kamis, dan jumat. Melaksanakan puasa di hari-hari tersebut akan mendapatkan keutamaan dan keberkahan yang berlipat dari Allah SWT. Jika ingin mendapatkan keutamaan dari puasa rajab yang dilakukan laksanakan puasa rajab di hari dan tanggal tersebut dengan niat puasa rajab yang benar.

Baca Juga :  5 Macam-macam Kucing Hutan Indonesia yang Eksotis dan Dilindungi

Keutamaan Amalan Puasa Rajab

Bulan rajab merupakan sala satu bulan istimewa setelah bulan ramadhan. Rajab merupakan bulan ketujuh dari kalender hijriyah. Peristiwa penting yang terjadi di bulan ini hingga menjadikannya sebagai bulan istimewa adalah peristiwa Isra Miraj. Peristiwa dimana Nabi Muhammad SAW menerima wahyu berupa perintah sholat lima waktu ini terjadi pada tanggal 27 bulan rajab.

Sebagai bulan mulia melakukan amalan di bulan rajab tentu saja akan mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah SWT, termasuk dengan puasa rajab. Niat puasa rajab jika dilakukan dengan benar dan ikhlas dari dalam hati maka anda akan mendapatkan berbagai keutamaan yang disebutkan dalam hadist nabi. Berikut ini adalah 10 keutamaan yang bisa didapatkan jika melaksanakan puasa di bulan rajab :

  1. Keutamaan berdasarkan jumlah hari yang dilaksanakan disampaikan oleh KH Sholeh bin Umar Assamarani adalah sebagai berikut :
    • Jika melaksanakan puasa rajab selama satu hari maka akan memperoleh ridha allah dan dijanjikan satu tempat di surga terbaik yaitu firdaus.
    • Jika melaksanakan puasa rajab selama dua hari maka akan mendapatkan kelipatan dua kali dari semua jumlah gunung yang ada di dunia.
    • Jika melaksanakan puasa rajab selama tiga hari maka anda akan memperoleh pahala penghalang neraka.
    • Jika melaksanakan puasa rajab selama empat hari maka akan mendapatkan pahala berupa diselamatkan dari segala bala yang menimpa. Diantaranya adalah judzam, junun, barash, dan fitnah keji dajjal.
    • Jika melaksanakan puasa ini selama lima hari anda akan diselamatkan dari siksa kubur.
    • Jika melaksanakan puasa rajab selama 6 hari anda akan diberikan jaminan wajah bersinar jika keluar dari kubur. Sinar tersebut seperti sinar bulan pada tanggal 14 yang sangat terang.
    • Jika melaksanakan selama 7 hari maka akan ditutup 7 pintu neraka.
    • Pahala dari puasa rajab selama 8 hari adalah dibukakannya 8 pintu surga.
    • Pahala dari puasa rajab selama 9 hari adalah akan dibangunkan dari kubur dengan menyebut kalimat syahadat dan kemudian langsung dimasukkan ke surga.
    • Sedangkan jika puasa rajab selama 10 hari anda akan mendapatkan jalan yang mulus tanpa rintangan menuju shiratal mustaqim.
  1. Mendapatkan minum dari Allah SWT dari sungai yang ada di surga
  2. Dihapuskan dosa-dosanya
  3. Sama seperti berpuasa di bulan mulia

Ketentuan Pelaksanaan Puasa Rajab

Seperti amalan sunnah lainnya pelaksanaan puasa rajab memiliki ketentuan yang harus diperhatikan sebelum melaksanakannya agar amalan yang dilakukan tidak sia-sia. Berikut ini adalah beberapa ketentuan pelaksanaan puasa rajab:

  1. Puasa rajab dilaksanakan hanya pada bulan rajab yaitu bulan ketujuh kalender islam atau hijriyah.
  2. Dilaksanakan oleh muslim yang sudah baligh dan berakal sehat.
  3. Melaksanakan dengan niat yang ikhlas dan dilafadzkan dengan baik dan benar.
  4. Niat diucapkan di malam hari sebelum matahari terbit atau di siang hari.
  5. Tidak ada ketentuan jumlah hari beserta waktunya, dapat dilaksanakan sebanyak-banyaknya hingga satu bulan penuh. Namun hari yang paling utama adalah awal bulan, pertengahan bulan, dan akhir bulan.

Itulah informasi mengenai puasa rajab beserta dengan niat puasa rajab yang baik dan benar. Memang masih banyak perdebatan mengenai puasa rajab dari beberapa ulama ada yang memberikan hukum bid’ah dan hukum sunnah.

Namun dalil kesunnahan dan ketentuan yang dibahas di atas dapat dijadikan acuan untuk melaksanakannya. Semoga informasi di atas dapat memberikan manfaat untuk anda yang ingin melaksanakan amalan di bulan rajab terutama puasa rajab.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.