Niat Sholat Dhuha dan Keutamaan Lengkap Beserta Bacaan Doa

Sholat Dhuha menjadi salah satu amalan yang paling dekat dengan umat Islam, ibadah sholat dhuha menjadi salah satu sholat sunnah yang istimewa dan tak jarang menjadi favorit bagi kebanyakan orang. Namun, bagaimana dengan niat sholat dhuha bagi seseorang yang akan pertama kali menunaikannya.

Perlu diketahui bersama bahwa sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang sangat dianjurkan, salah satu alasan mengapa dianjurkan adalah ibadah sholat ini memiliki banyak keutamaan. Sesuai yang tertulis di dalam hadits, salah satu keutamaan sholat ini adalah menjadi sarana memohon ampun dari dosa.

Daftar Isi

Niat Sholat Dhuha

Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang dikerjakan pada pagi hari saat matahari yang terbit dari timur dan mulai meninggi atau dapat dikatakan minimal matahari telah meninggi satu tombak atau sepenggalah hingga menjelang Dzuhur, kurang lebih antara pukul 07.00 – 11.00 WIB.

Sholat dhuha dikerjakan sekurang-kurangnya 2 (dua) raka’at dan maksimal mencapai 8 (delapan) raka’at, meskipun terdapat banyak sekali perbedaan pendapat yang menjelaskan mengenai maksimal raka’at sholat dhuha. Seperti mengerjakan sholat pada umumnya, sholat sunnah ini juga terdapat niat sholat dhuha.

Menurut jumhur ulama Imam Ahmad, Imam Malik dan Imam Abu Hanifah menyatakan bahwa tidak ada lafadz khusus dalam niat sholat dhuha. Niat tersebut sejatinya berasal dari hari, tanpa mengatakan pun sudah memiliki makna yang dikhususkan sesuai dengan hendak yang akan dilakukan.

Selain itu, tidak ada hadits yang menyatakan jika dalam melaksanakan sholat dhuha harus membaca niat atau melafadzkan niat tersebut. Meski demikian, banyak pula umat Islam khususnya di Indonesia yang melafadzkan niat untuk melaksanakan sholat dhuha, hal ini semata-mata hanya karena Allah Ta’ala.

Berikut ini merupakan niat sholat dhuha yang kerap kali digunakan masyarakat atau umat Islam di Indonesia ketika hendak melaksanakan sholat sunnah tersebut. Niat ini boleh diucapkan atau dilafadzkan dengan lirih atau siir saat akan melaksanakan sholat dhuha.

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatadh-Dhuhaa rak’ataini mustaqbilal qiblati ada’an lillaahi ta’aalaa.

Yang berarti, Saya berniat mengerjakan sholat dhuha dua raka’at semata-mata hanya karena Allah Ta’ala.

Niat Sholat Dhuha dan Rukunnya

Niat sholat dhuha dapat diucapkan secara lisan atau dalam hari, mengucapkan atau melafadzkan niat ini berdasarkan madzhab Imam Syafi’i. Hal ini pun juga tergantung dengan madzhab yang diikuti umat Islam di seluruh dunia, banyak yang mengucapkan niat tetapi juga tidak sedikit yang cukup dalam hati.

Dalam pengucapan niat baik secara lisan maupun dalam hati ini harus dibarengi dengan takbiratul ikhrom, kemudian setelah itu membaca doa iftitah yang kemudian dilanjutkan dengan al Fatihah. Lalu, usai membaca al Fatihah seseorang dapat memilih untuk membaca surat, boleh yang pendek boleh juga yang panjang.

Kemudian usai membaca surat, melakukan gerakan ruku’ dan membaca tasbih tiga kali. Lalu bangkit dari ruku’ yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan i’tidal yang diikuti bacaan i’tidal. Setelah raka’at pertama selesai, digenapkan menjadi dua raka’at sampai tiba pada tasyhhahud akhir yang berakhir dengan salam.

Apabila mengikuti beberapa referensi, bacaan sholat dhuha lebih afdolnya pada raka’at pertama membaca surat Asy-Syam dan raka’at kedua membaca surat Al-lail. Menurut pendapat Ibnu hajar al-Atsqolani, menyarankan untuk raka’at pertama membaca surat al-Kafirun dan pada raka’at kedua membaca surat al-ikhlas.

Namun, banyak juga yang menyarankan untuk membaca surat Adh-Dhuha, hal ini dikarenakan dalam surat tersebut terdapat nilai-nilai penting yang bisa seseorang pahami, hayati dan diamalkan pada kehidupan sehari-hari. Meski demikian, Rasullulah shallallahu alaihi wasallam tidak mengkhususkan membaca surat.

Hukum dan Syarat Sah Sholat Dhuha

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa sholat dhuha merupakan salah satu sholat yang sangat dianjurkan untuk dilaksakan, hukum sholat dhuha adalah sunnah muakkad. Sunnah muakkad ini merupakan sunnah yang sangat dianjurkan.

Mengapa demikian, kenapa niat sholat dhuha dianggap begitu spesial dan sangat dianjurkan dikerjakan. Hal ini dikarenakan  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakannya dan menjadikannya sebagai wasiat agar para umatnya juga melaksanakannya sebagai suatu kegiatan yang mendatangkan banyak pahala.

Baca Juga :  Mengapa Parafrase Menjadi Penting untuk Penulisan Konten?

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang berkata, ” Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir.” (Muttafaqun ‘Alaih, Al-Bukhari No. 1981, Muslim No. 721)

Kemudian mengenai syarat sah sholat dhuha pada dasarnya sama saja dengan sholat lain, sebelum melakukan sholat diwajibkan untuk mensucikan badan dari hadas kecil dan besar, suci badan, pakaian dan tempat dari najis. Kemudian menutup aurat, telah memasuki waktu sholat dan menghadap kiblat, tak lupa niat sholat dhuha.

Keutamaan Sholat Dhuha

1. Merupakan Pesan Rasulullah

Sholat dhuha merupakan ibadah sunnah yang langsung dicontohkan dan dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau mengerjakan dan melaksanakan ibadah sholat dhuha tersebut, beliau juga yang mengajurkan dan memberi wasiat pada para umatnya untuk melaksanakan sholat dhuha.

“ Shalat dhuha adalah wasiat khusus dari Nabi kepada Abu Hurairah dan kepada seluruh umat beliau secara umum.” (Imam Thabari)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang berkata, ” Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir.” (Muttafaqun ‘Alaih. Al-Bukhari no. 1981. Muslim no. 721)

2. Dibangunkan Rumah di Surga

Bagi umat Islam yang mau mengerjakan sholat dhuha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah berjanji dalam riwayatnya yang menyebut akan membangunkan sebuah rumah di surga bagi umatnya yang melaksanan niat sholat dhuha sesuai dengan anjuran dan tuntunannya.

Hal ini sesuai dengan isi hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam: “ Barang siapa yang shalat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami’ No. 634)

3. Mendapat Pahala Seperti Pergi Haji dan Umroh

Salah satu keutamaan sholat dhuha yang dianggap paling banyak dicari oleh umat Islam salah satunya adalah mendapat pahala seperti orang yang berangkat pergi melaksanakan haji dan umroh. Keutamaan sholat dhuha yang sebelumnya telah didahului shalat subuh berjamaah dan dzikir hingga terbit matahari.

Diriwayatkan Anas bin Malik ra, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ” Barangsiapa melaksanakan shalat subuh berjama’ah kemudian ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga terbit Matahari, lalu ia mengerjakan shalat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahalanya haji dan umroh.” (HR. Tirmidzi No. 586)

4. Termasuk Sholat Orang Taat

Dari sekian banyak keutamaan yang diberikan, salah satu keutamaan sholat dhuha adalah termasuk dalam sholat awwabin, yakni sholatnya orang-orang yang taat. Ketika seseorang secara rutin melaksanakan niat sholat dhuha maka ia akan tercatat termasuk sebagai orang-orang taat.

Hal ini sesuai dengan riwayat Abu Hurairah ra meriwayatkan hadis dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “ Tidaklah seseorang menjaga shalat sunnah dhuha melainkan ia adalah awwab (orang yang kembali taat). Sholat dhuha ini adalah shalat awwabin.” (HR. Ibnu Khuzaimah)

5. Diberi Rezeki yang Cukup

Bagi umat Islam yang rajin mengerjakan sholat dhuha, mereka juga akan mendapat keutamaan lain yang diberikan oleh Allah SWT. Keutamaan tersebut adalah kenikmatan yang berbentuk sebuah rezeki, Allah SWT akan mencukupkan rezeki bagi hamba-hamba-Nya yang mengerjakan sholat Dhuha secara rutin.

Allah SWT telah berfirman, “ Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad). Bagaimana kurang luar biasanya kenikmatan yang diberikan Allah SWT bagi hamba-Nya yang mengerjakan sholat dhuha secara rutin.

Baca Juga :  Sejarah Sumpah Pemuda Beserta Bunyi Isinya dan Kongres Pemuda 1 & 2

Manfaat Sholat Dhuha Bagi Kesehatan

Tanpa disadari banyak orang dan selain memiliki banyak keutamaan, niat sholat dhuha juga memberi manfaat kesehatan bagi mereka yang menjalankan atau melaksanakannya. Hal ini dikarenakan ketika kita sholat otomatis tubuh juga melakukan gerakan yang ternyata memberi manfaat kesehatan bagi tubuh.

1. Olahraga di Pagi Hari

Banyak para ahli memberikan pendapat terbaik mereka mengenai olahraga yang baik dilakukan di pagi hari, demikian pula dengan niat sholat dhuha yang waktu pelaksanaannya di pagi hari. Hal ini tidak disadari banyak orang bahwa dengan sholat mereka juga dapat melakukan olahraga.

Mengapa sholat disebut dapat bermanfaat untuk kesehatan, hal ini dikarenakan pada saat kita melakukan sholat seperti misalnya dhuha pada pagi hari, kita akan menggerakan persendian mulai dari tangan, siku lutut hingga kaki sehingga mampu menjaga tulang dan otot.

2. Memperlancar Peredarah Darah

Menggerakan tubuh saat melaksanakan sholat ototmatis juga mampu mempelancar peredaran darah dalam tubuh seseorang. Darah akan mengalir ke seluruh organ tubuh, pada saat berdiri peredaran darah ke seluruh organ tubuh masih belum optimal.

Akan tetapi, ketika seseorang melakukan gerakan sujud dimana posisi kepala lebih rendah dari badan maka darah akan mengalir lebih optimal ke seluruh bagian atau organ di dalam kepala manusia.

Doa Setelah Sholat Dhuha

Ketika semua rukun dari sholat dhuha selesai ditunaikan hingga niat sholat dhuha tersebut dianggap sah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan pada umarnya untuk senantiasa berdoa dan berdzikir. Meski tidak ada doa khusus yang dianjurkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam setelah selesai mengerjakan sholat ini.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat Dhuha, beliau mengucapkan,

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ

‘Allohummagfhir-lii wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohiim’ yang artinya adalah Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang) sampai beliau membacanya seratus kali.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 619. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih.)

Selain doa diatas terdapat pula doa setelah sholat dhuha yang kerap dibaca oleh umat Islam setelah selesai melaksanakan sholat dhuha, bacaan ini juga dianggap populer di kalangan masyarakat Indonesia, berikut makna yang terkandung dalam doa tersebut.

اَللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ والْبَهَاءَ بَهَاءُكَ والْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ والْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِى الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآ اَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

‘Allahumma innad dhuhaa-a dhuhaauka, walbahaa-a bahaauka, waljamaala jamaaluka, walquwwata quwwatuka, walqudrota qudrotuka, wal’ishmata ‘ishmatuka. Allahumma inkaana rizqii fissamaa i fa-anzilhu, wa in-kaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa in-kaana mu’siron fayassirhu, wa in-kaana ba’iidan faqorribhu bihaqqi dhuhaaika wa bahaaika wa jamalika wa quwwatika wa qudrotika aatinii maa atayta ‘ibaadakas-shoolihiin’

Doa setelah sholat diatas memiliki arti sebagai berikut, “Yaa Allah, sesungguhnya waktu dhuha-Mu adalah waktu dhuha-Mu, dan keagungan adalah keagungan-Mu, dan keindahan adalah keindahan-Mu, dan kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan adalah penjagaan-Mu”…

“Yaa Allah, apabila rizqiku di atas langit maka turunkanlah, dan apabila di bumi maka keluarkanlah, dan apabila sulit maka mudahkanlah, dan apabila jauh maka dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, dan keagungan-Mu, dan keindahan-Mu, dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih”

Meski demikian, seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa tidak ada doa khusus yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pasca selesai mengerjakan niat sholat dhuha. Para ulama di bidang fiqih terkemuka juga tidak menuliskan doa tersebut, maka umat Islam dapat berdoa apa saja yang baik untuk mereka.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.