TAHUN KABISAT – Kalian pasti pernah mendengar dengan istilah tahun kabisat. Tahun kabisat sendiri adalah sebuah tahun yang memiliki 366 hari yang terjadi setiap 4 tahun sekali.
Daftar Isi
Pengertian Tahun Kabisat
Tahun kabisat memiliki jumlah hari 366. Pada umumnya, jumlah hari pada tahun biasa adalah 365. Menurut perhitungan astronom bernama Sosiogenes asal Alexandria, bumi mengitari matahari selama 365,25 hari dalam satu tahun.
maka untuk membulatkannya, setiap 4 tahun sekali dibuat tambahan 1 hari. Penambahan 1 hari tersebut diberikan pada bulan Februari. Hasilnya, bulan Februari yang berjumlah 28 hari pada tahun biasa akan berjumlah 29 hari pada tahun kabisat.
Sejarah Tahun Kabisat
Ketika masa kekaisaran Romawi dipimpin Julius Caesar, ditetapkan kalender Julian. Kalender tersebut merujuk pada perhitungan astronom Sosiogenes yang berasal dari Alexandria. Kalender Julian sedniri dirumuskan tahun 45 SM.
Sosiogenes merumuskan dalam satu tahun terdapat waktu 365,25 hari. Jumlah tersebut kemudian dibulatkan menjadi 365 hari. Sisanya yang 0,25 hari kemudian dibulatkan selama 4 tahun hingga berjumlah 1 hari.
Awalnya, bulan Februari mempunyai 30 hari pada tahun biasa dan 29 hari pada tahun kabisat. Kemudian pada masa August Caesar menjadi Kaisar Romawi, jumlah hari pada bulan Februari dikurangi 1 dan dialihkan ke bulan Desember.
Saat itu, bulan Desember mempunyai jumlah 30 hari. Maka setelah perubahan dilakukan, bulan Desember menjadi 31 hari dan Februari 28 hari pada tahun biasa. Pada tahun kabisat jumlah hari pada bulan Februari yang awalnya 30 kini menjadi 29.
Perkembangan Tahun Kabisat
Setelah menggunakan tahun Julian pada masa Kaisar Romawi Julius Caesar, dibuat kalender baru yang dinamakan kalender Gregorian. Kalender ini dibuat pada tahun 1582 dan disusun oleh Paus Gregorius XIII.
Tidak ada yang berbeda terkait jumlah hari atau penanggalan pada kalender sebelumnya. Pada kalender Gregorian hanya ditambahkan tentang sifat-sifat tahun kabisat.
Sifat tahun kabisat menurut kalender Gregorian adalah tahun yang habis dibagi 4 dan 400. Sifat tersebut tidak berlaku bagi abad baru yang berkelipatan 100. Akan tetapi, karena perhitungan yang kurang akurat dan cenderung membingungkan maka sifat ini akhirnya diganti.
Sifat tahun kabisat yang digunakan sekarang adalah tahun yang habis dibagi 4 dan mempunyai jumlah hari 366. Penjumlahan tersebut adalah upaya untuk membulatkan jumlah hari yang terjadi terkait waktu bumi memutari matahari yaitu 365,25 hari.
Tahun Kabisat Menurut Kalender Hijriah
Terdapat perbedaan antara kalender masehi dan hijriah. Kalender hijriah disusun berdasarkan rotasi bumi terhadap bulan. Sedangkan kalender masehi disusun berdasarkan waktu rotasi bumi terhadap matahari dalam satu kali edar.
Jumlah hari dalam setiap bulan pada tahun hijriah adalah 29 atau 30 hari. Hak tersebut ditentukan sesuai dengan kondisi hilal di setiap bulan. Artinya, tahun kabisat sebenarnya tidak ada dalam kalender Islam atau hijriah.
Alasannya adalah karena pada tahun kabisat yang menjadi patokan adalah waktu rotasi bumi terhadap matahari. Jadi, hal ini tidak berpengaruh terhadap perhitungan pada tahun hijriah karena yang jadi patokan adalah waktu rotasi bumi terhadap bulan.
Jumlah Hari dalam Satu Tahun Masehi
Jika menggunakan hitungan yang sudah dibulatkan, satu tahun memiliki 365 hari. Jumlah tersebut bertambah satu menjadi 366 hari pada tahun kabisat. Lalu, berapa angka pasti waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengitari matahari dalam satu tahun?
Tepatnya bumi membutuhkan waktu 365 hari 5 jam 48 menit 45,181 detik. Jika hal ini terjadi selama 4 tahun, maka ada tambahan sekitar 23 jam 15 menit 0,725 detik yang harus ditambahkan ke dalam penanggalan masehi setiap 4 tahun.
Oleh karena itu, penambahan tersebut diberikan pada bulan Februari setiap 4 tahun sekali. Jadi, tahun yang memiliki jumlah 29 hari pada bulan Februari menandakan waktu itu adalah tahun kabisat.
Fakta Unik Tentang Tahun Kabisat
Tercatat ada beberapa fakta unik yang berkenaan dengan tahun kabisat. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Leapling, Istilah untuk Kamu yang Lahir pada 29 Februari
Orang yang lahir pada tanggal 29 Februari atau tahun kabisat disebut leapling atau leaper. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 5 juta leapling di dunia.
Texas, Amerika Serikat terkenal sebagai ibukotanya kabisat di dunia. Di Texas diperingati festival kabisat setiap tanggal 29 Februari.
Pada festival leapling ini pernah dicatatkan rekor keluarga leapling terbanyak. Dia adalah keluarga Keogh asal Inggris. Keluarga Keogh memiliki 3 keturunan yang lahir pada 29 Februari mulai dari Peter Antony Keogh, anaknya Eric, dan cucunya yang bernama Bethany Wealth.
2. Peringatan Plang Tahun Leaping di Tahun Biasa
Di Indonesia sendiri ada istilah bahwa orang yang lahir pada tahun kabisat hanya memperingati ulang tahun sekali dalam 4 tahun. Uniknya, di Hongkong ulang tahun para leapling diperingati tanggal 1 Maret. Sedangkan di Selandia Baru diperingati pada 28 Februari setiap tahun.
3. Ibu Mempunyai 3 Anak yang Lahir pada 29 Februari
Ada fakta menarik yang tercatat di Norwegia. Seorang ibu bernama Karin Henriksen memilki 3 anak yang semuanya lahir tanggal 29 Februari. Uniknya, ke-3 anaknya tersebut tidak lahir pada waktu yang sama. Melainkan masing-masing lahir dengan jangka waktu 4 tahun.
4. Tradisi Perempuan Melamar Laki-laki pada Hari Kabisat
Tradisi unik ini terjadi di Irlandia pada abad ke-5. Setiap tanggal 29 Februari, wanita diperbolehkan melamar laki-laki yang disukainya. Uniknya, jika sang pria menolak maka akan diberikan denda.
Di Finlandia, jika seorang pria menolak lamaran wanita pada tanggal 29 Februari maka pria tersebut harus memberi wanita kain untuk membuat baju. Sedangkan di Denmark, pria yang menolak lamaran pada hari kabisat harus memberi wanita yang melamarnya 12 pasang sarung tangan.
5. Tahun Kabisat Membawa Nasib Buruk
Di Yunani, pasangan malah menolak menikah di Tahun Kabisat sebab mereka percaya tersebut akan membawa nasib buruk. Kepercayaan tersebut juga dianut penduduk Italia. Terdapat peribahasa Italia yang menyatakan, “Anno bisesto, anno funesto” yang maknanya Tahun Kabisat, tahun sial.
Negara Rusia juga mempercayai bahwa Tahun Kabisat membawa cuaca buruk. Para petani Rusia bahkan menagatakan tanaman yang ditanam pada Tahun Kabisat bakal tumbuh ke arah yang salah.
Begitupun juga dengan Skotlandia yang mempercayai mitos serupa. Peribahasa kuno Skotlandia menyinggung bahwa Tahun Kabisat bukan tahun yang baik guna mengembangkan ternak.