Bukan Kamu Atau Dia! Aku Pilih Sintesa

Kehidupanku mulai berubah setelah menyelesaikan kuliah pada bulan September tahun 2016. Bahagia, karena telah lulus dari universitas teknologi terbaik yaitu Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menjadi hal pertama yang saya rasakan setelah berhasil mendapat gelar sarjana di universitas yang saya sangat damba-dambakan ini.

Kebahagian yang tidak hanya saya rasakan sendiri melainkan bersama 3000-an mahasiswa yang ikut mendapat hadiah atas jerih payah mereka dalam menuntut ilmu di kampus yang dijuluki sebagai kampus perjuangan.

Tetapi saya sepenuhnya tersadar bahwa sebenarnya perjuangan baru memasuki garis start. Kelulusan bukanlah garis finish melainkan awal dari langkah kita untuk berjuang demi memajukan bangsa. Karya-karya kami akan senantiasa ditunggu dan dinanti-nantikan oleh seluruh orang di negeri ini.

Daftar Isi

Tasyakuran Wisuda

huffingtonpost.com

Tanggal 25 September 2016 adalah hari ketika saya bersama 1000-an mahasiswa merayakan kelulusan di Graha ITS. Rasa senang dan kebahagiaan terpancar dari seluruh wajah-wajah wisudawan/wati.

Kegembiraan yang tidak hanya terasa saat hari wisuda. Perasaan yang mulai dirasakan oleh para wisudawan semenjak dinyatakan lulus oleh jurusan. Kurang lebih 6 bulan kami berjuang mati-matian untuk menyelesaikan tugas paling akhir yaitu Tugas Akhir. Puncak dari semuanya adalah ketika Sidang Tugas Akhir.

Alhamdulillah Allah memberikan saya kemudahan dengan memberikan ketenangan yang luar biasa sehingga dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Setelah selesai sidang biasanya mahasiswa berfoto-foto dan mengupload nya untuk dijadikan foto profil di facebook, twitter, instagram, path dll.

Ada yang berfoto dengan pose bagai seorang artis yang berada di karpet merah dan di sambut dengan tepuk tangan meriah para fans-fans tercintanya. Ada juga yang berfoto bak seorang raja yang disembah sujud oleh pengikutnya.

Arak-arakan Wisudawan

hima.ep.its.ac.id

Sudah menjadi adat yang mendarah daging di ITS, bahwa setelah acara wisuda dari institusi diadakan syukuran wisuda di jurusan untuk para wisudawan. Berbagai jenis kendaraan arak-arakan telah disediakan untuk membawa para wisudawan dari graha ITS menuju jurusan masing-masing.

Mulai dari pemadam kebakaran (damkar), mobil TNI sampai kereta kelinci telah berbaris rapi menyambut para wisudawan di luar gedung. Suara gemuruh mesin kendaraan dan suara bising knalpot menjadi kenangan yang tidak akan pernah kami lupakan.

Atraksi

hima.ep.its.ac.id

Ada satu hal yang menarik dari penyambutan wisudawan dari jurusan saya. Salah satu teman kami yang merupakan saudara jauh dari human torch (manusia api pada film fantastic four) melakukan tindakan heroik dengan menyemburkan api untuk membakar kenangan-kenangan sedih di masa lalu dan untuk mengobarkan kembali semangat para generasi emas negeri ini.

Baca Juga :  Pengalaman Membuat Film Pendek "STORY" di Kampung Inggris Pare

Diantara Dua Pilihan

Mau melanjutkan S2 atau kerja?? pertanyaan yang selalu menjadi kegalauan kebanyakan mahasiswa yang telah lulus dari perguruan tinggi, tidak terkecuali saya. Bahagia, sedih, bingung, galau selalu mewarnai pikiran saya demi merencanakan langkah-langkah yang harus saya ambil dan tanggung jawab saya pikul sebagai seorang yang diharapkan kontribusinya.

Nasihat Ayah saya untuk selalu mendasarkan segala keputusan dengan selalu bermunajat kepada yang Maha Berkehendak yaitu Allah SWT. Dalam hati saya juga berfikir bahwa perasaan galau gundah gulana yang saya rasakan masih dalam batas wajar dan diridhoi Allah.

Hal itu karena menurut saya masih banyak pemuda pemudi di luar sana yang galau kepada hal yang tidak diridhoi Allah. Mulai galau karena diputusin pacar, galau tidak punya pacar, galau tidak bisa move on dan hal-hal lain yang Allah tidak ridho terhadapnya. Akan tetapi selalu dalam kebingungan dan tidak berbuat apa-apa juga akan menjadikan kita termasuk orang yang malas.

Mencari lowongan kerja menjadi keputusan saya sebagai upaya untuk mulai bergerak dan mencari harapan di dunia industri. Memberi bimbingan privat kepada pelajar SMP menjadi kegiatan rutin saya untuk mengisi kekosongan.

Akhirnya sampai di penghujung tahun 2016 dan saya masih belum mendapat pekerjaan. Akhirnya saya putuskan untuk mempersiapkan untuk melanjutkan studi S2. Kampung Inggris Pare, Kediri Jawa Timur menjadi tujuan saya untuk memantapkan kemampuan bahasa inggris saya.

Sungguh menarik apa yang saya dapatkan selama belajar di TEST English School. Di tempat ini berkumpul anak-anak terbaik bangsa ini yang berkeinginan untuk melanjutkan S2 ataupun S3 di luar negeri. Lingkungan yang positif dan memiliki teman-teman yang bermimpi besar menjadikan saya kembali bertanya kepada diri saya sendiri.

Harapan terbesar apa yang ingin saya capai, bagaimana langkah saya untuk menggapai cita-cita terus selalu saya renungkan. Menurut saya para siswa-siswa TEST merupakan orang-orang yang sabar mereka rela menggunakan waktu yang tidak sebentar untuk belajar bahasa inggris demi mengejar cita-cita. Bahkan ada siswa yang belajar sampai menjadi guru di TEST dan tidak menyerah terhadap apa yang menjadi keinginannya.

Selesai dari Pare dan dengan motivasi tinggi saya kembali mengajukan lamaran-lamaran dan sambil mempersiapkan S2. Mungkin ini cara-cara saya satu-satunya untuk terus bergerak dan memulai sebuah pencarian akan menjadi siapa saya kelak di masa depan.

Keinginan, Harapan dan Cita – Cita

entrepreneur.com

Faktor penting yang menjadi pertimbangan saya adalah keinginan dan harapan kedua orang tua. Ayah saya meski tidak secara langsung menginginkan saya untuk melanjutkan belajar atau bekerja di perusahaan besar. Ibu saya selalu mengharapkan agar anak-anaknya menjadi seorang hafidz atau menikah dengan wanita yang hafidz demi menciptakan generasi penerus yang cinta terhadap Al-quran.

Baca Juga :  Berbagi Kisah, Tentang 5 Film Masa Kecil yang Tak Terlupakan

Subhanallah wal Alhamdulillah saya telah diberi ayah dan ibu yang luar biasa. Tapi apalah daya bagi seorang sarjana yang tidak memiliki maisyah (sumber nafkah) ingin mendapatkan aisyah, sungguh upaya yang mustahil. Jadi, saya berkeinginan untuk terlebih dahulu mencari maisyah agar mendapat aisyah.

Satu lagi masalah bukan aisyah biasa yang saya cari, melainkan seorang aisyah yang hafidz. Lagi-lagi saya kembali bercermin, tidak mungkin mendapatkan pasangan yang baik jika kita tidak berusaha memantaskan diri menjadi yang terbaik.

Oleh karena itu, keinginan dan harapan saya adalah untuk memenuhi keinginan dan harapan kedua orang tua. Pertama mencari maisyah, mencari aisyah dan melanjutkan S2 (optional).

Berbicara mengenai cita-cita, saya bercita cita menjadi seorang pengusaha dan seorang guru. Bisnis akan saya jadikan sebagai bekal untuk menjadi guru untuk mengajari masyarakat yang tidak mampu mendapatkan pendidikan yang layak.

Sebuah yayasan atau lembaga pendidikan adalah hal yang cocok menurut saya, sebagai wadah untuk berkontribusi dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Tetapi dibutuhkan usaha yang keras dan modal yang tidak sedikit untuk mencapai nya. Bagaimana langkah-langkah untuk mencapai nya masih menjadi hal yang samar-samar di pikiran saya.

Solusinya adalah Sintesa

informazone.com

Mulailah saya giat melamar ke berbagai perusahaan. Hasil dari saya bekerja akan saya gunakan kembali untuk membangun bisnis. Tetapi takdir berkata lain dan saya belum mendapatkan pekerjaan.

Tibalah pada suatu hari di siang hari yang cerah dan sinar matahari masuk ke dalam kamar saya menerangi hati dan pikiran yang sedang kosong. Ketika sedang mencoba mengisi kekosongan dengan membaca pesan-pesan di media sosial untuk mencari sebuah inspirasi. Tiba-tiba saya mendapat pesan mengenai sebuah pesantren berlambang daun yang menawarkan program Al-quran dan bisnis online.

Bagaikan seorang bajak laut yang terperangah melihat harta karun yang berkilaun dan dengan sigap berlari untuk meraih dan mendapatkannya. Saya pun meminta izin kepada kedua orang tua dan dengan senang hati ayah dan ibu saya memberikan restu nya dan bagai seorang anak kecil yang berlari mengejar layang-layang saya pun mendaftar di Sintesa.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.